Liputan6.com, Jakarta Tekanan mulai menghimpit Thomas Tuchel setelah dua laga internasional Inggris yang membosankan. Kekalahan dari Senegal menambah daftar keraguan terhadap masa depan sang pelatih Jerman.
Meski baru bekerja enam bulan, sorotan terhadap Tuchel sudah sangat tajam. Ia kini harus menghadapi kenyataan bahwa waktu, ekspektasi, dan struktur tim nasional adalah tantangan berbeda dari klub.
Dengan waktu persiapan menuju Piala Dunia hanya setahun, pertanyaan besar muncul: apakah Tuchel bisa menyelamatkan proyeknya, atau justru proyek ini sejak awal tak layak dijalankan?
Awal yang Terseok, Proyek Tuchel Mulai Dipertanyakan
Inggris kalah 1-3 dari Senegal dalam laga persahabatan yang seharusnya menjadi uji coba strategis. Namun penampilan yang datar dan tidak terorganisir membuat atmosfer di City Ground berubah muram.
Tak hanya kecewa, fans bahkan meneriakkan “Tuchel Out” saat pelatih meninggalkan lapangan. Gestur hormat pemain kepada penonton pun terasa dingin dan terburu-buru.
Ini bukan hanya soal kalah dari tim peringkat 19 FIFA. Ini tentang bagaimana Tuchel belum menunjukkan arah jelas sejak mengambil alih skuad nasional.
Kontrak Singkat, Harapan Besar
Tuchel datang dengan kontrak 18 bulan, durasi yang tidak umum untuk pelatih timnas. Ia menyebut ini sebagai eksperimen yang bisa menggairahkannya dan membantu fokus jangka pendek.
Namun justru kontrak pendek ini bisa jadi bumerang. Kesalahan kecil membesar karena waktu untuk memperbaiki sangat terbatas.
Dalam 14 laga yang tersedia hingga Piala Dunia, Tuchel dituntut menciptakan identitas baru, menyingkirkan bayang-bayang Gareth Southgate, dan menghasilkan hasil nyata.
Saatnya Ucapkan Terima Kasih ke Generasi Lama?
Salah satu masalah Tuchel adalah ketergantungannya pada pemain senior yang mulai menurun. Jordan Henderson, misalnya, kembali ke tim setelah sebelumnya dicoret oleh Southgate.
Padahal di lini tengah sudah ada Rice dan Bellingham, ditambah opsi muda seperti Gallagher dan Adam Wharton. Henderson kini lebih menjadi simbol masa lalu ketimbang solusi masa kini.
Keputusan memainkan Henderson di laga lawan Andorra tampak lebih sentimental ketimbang strategis.
Kyle Walker: Legenda yang Kehabisan Waktu
Kyle Walker jadi sorotan tajam usai tampil buruk melawan Senegal. Ia terlambat menutup ruang saat Ismaila Sarr mencetak gol pembuka.
Penampilan lamban Walker memicu kritik dari pundit seperti Roy Keane yang menyebutnya "malas", meski masalah utamanya adalah kecepatan yang mulai hilang karena usia.
Dengan status pinjaman ke Milan dan absen dari skuad Manchester City di Club World Cup, Walker tampak bukan lagi pilihan utama, meski Tuchel masih membelanya secara terbuka.
Pilihan Bek Kanan Masih Banyak, Tapi Belum Pasti
Masalahnya, mengganti Walker bukan hal mudah. Reece James kerap cedera, Trent Alexander-Arnold belum konsisten di level internasional, dan Tino Livramento masih mentah.
Ben White sempat jadi opsi, tapi memilih tak tersedia untuk timn...