Waspada! Pasien Tuberkulosis Berisiko Kanker Paru 2 Kali Lebih Tinggi, Ini Penjelasan Dokter

15 hours ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman kesehatan di Indonesia. Meski bisa sembuh total dengan pengobatan, ternyata penyintas TBC tetap memiliki risiko kesehatan jangka panjang yang perlu diwaspadai.

Salah satunya adalah peningkatan risiko kanker paru-paru hingga dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat TBC.

"Tuberkulosis itu disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Orang bisa sembuh total dengan minum obat selama enam bulan, bahkan sekarang ada regimen yang lebih cepat yaitu emang bulan. Tapi kadang-kadang tetap ada luka di parunya berupa fibrosis," ujar dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, SpP(K), Dokter Spesialis Paru Subspesialis Onkologi Toraks dari MRCCC Siloam Hospitals, kepada Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan belum lama ini.

Menurut dr. Sita, fibrosis adalah jaringan parut di paru yang bisa terbentuk akibat infeksi TBC. Meskipun penderita sudah dinyatakan sembuh, keberadaan fibrosis tersebut dapat memicu cancer-associated fibroblast, yakni sel-sel jaringan parut yang bisa berkembang menjadi kanker paru di masa mendatang.

"Jadi memang ada kaitannya antara riwayat TBC dengan risiko kanker paru," ujarnya.

Jenis Kanker Paru-paru Apa yang Berhubungan dengan Merokok?

Lebih lanjut, dr. Sita menjelaskan bahwa kanker paru terdiri dari dua jenis utama, yakni small cell lung cancer dan non-small cell lung cancer. Paparan rokok, baik rokok kretek maupun rokok filter, memiliki peran besar dalam perkembangan kanker ini.

"Kalau rokok kretek biasanya mengenai saluran napas besar, sedangkan rokok filter yang partikelnya lebih halus bisa masuk sampai ke perifer paru. Jenis kanker yang sering muncul adalah adenokarsinoma, yang banyak terjadi di daerah tepi paru," katanya.

Tak hanya rokok konvensional, tren vape (rokok elektrik) dan shisha juga perlu diwaspadai. Meski kerap dianggap lebih “aman”, nyatanya kedua produk ini juga mengandung nikotin dalam jumlah tinggi.

"Kami pernah melakukan penelitian, kadar nikotin pada vape bisa lebih tinggi dibandingkan rokok biasa. Sedangkan untuk shisha, kadar nikotin dalam urine bisa 50 kali lipat lebih tinggi daripada rokok biasa," kata dr. Sita.

Mengapa Orang Sulit untuk Melepaskan Diri dari Candu Rokok?

Nikotin yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor di otak dan meningkatkan produksi dopamin, hormon yang memberikan rasa nyaman. Inilah yang membuat pengguna merasa tenang, tidak pusing, dan bisa tidur nyenyak.

Namun, ketika konsumsi nikotin dihentikan, kadar dopamin bisa menurun drastis dan memicu berbagai gejala putus zat seperti pusing, mudah marah, naiknya berat badan, bahkan gangguan tidur.

"Rokok elektrik juga membuat orang susah berhenti karena nikotinnya ada di situ. Untuk lepas dari ketergantungan ini perlu pendekatan multidisiplin, bisa dengan psikoterapi, nikotin replacement seperti permen karet atau patch, bahkan dengan obat-obatan seperti varenicline," kata dr. Sita.

Pentingnya Deteksi Dini dan Gaya Hidup Sehat

Melihat adanya kaitan antara TBC dan kanker paru, dr. Sita menekankan pentingnya deteksi dini serta perubahan gaya hidup, terutama dengan menghindari paparan rokok, vape, dan shisha.

Penyintas TBC juga disarankan untuk rutin melakukan kontrol kesehatan dan pemeriksaan thorax atau CT scan bila diperlukan.

"Kalau sudah pernah TBC, sebaiknya tetap waspada. Jangan anggap enteng gejala seperti batuk berkepanjangan, nyeri dada, atau sesak napas. Lebih baik diperiksa lebih awal daripada terlambat," pungkasnya.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article