Liputan6.com, Jakarta - Manchester United siap mengguncang bursa transfer dengan rencana mengejutkan terkait masa depan bintang muda mereka, Alejandro Garnacho. Klub legendaris Inggris itu dikabarkan siap melepas pemain berbakat Argentina tersebut dengan harga yang terbilang murah, hanya 40 juta euro pada bursa transfer musim panas mendatang.
Keputusan kontroversial ini muncul di tengah performa mengesankan Garnacho. Pemain berusia 20 tahun tersebut baru saja membantu Setan Merah membukukan comeback fantastis melawan Olympique Lyon. Total kontribusinya mencapai 18 poin (10 gol, sembilan assist) dalam 50 penampilan sepanjang musim 2024/2025.
Spekulasi tentang ketidakcocokan Alejandro Garnacho dengan filosofi permainan Ruben Amorim semakin menguat. Pelatih baru Manchester United tersebut dikabarkan memiliki visi berbeda untuk komposisi skuadnya di musim mendatang.
Napoli diketahui pernah mengajukan tawaran untuk Garnacho pada jendela transfer Januari lalu dan dikabarkan masih memiliki minat terhadap sang pemain. Sementara itu, Chelsea juga sempat mempertimbangkan langkah serupa, meski akhirnya Garnacho tetap bertahan di Manchester United hingga akhir periode transfer musim dingin.
Faktor finansial tampaknya menjadi pertimbangan utama di balik keputusan ini. Penjualan Garnacho akan tercatat sebagai keuntungan murni berdasarkan aturan laba dan keberlanjutan Liga Premier, mengingat statusnya sebagai pemain akademi klub.
3 Raksasa Eropa Siap Bersaing Demi Bintang MU
Menurut laporan terbaru dari Fichajes, drama transfer Alejandro Garnacho semakin memanas. Manchester United siap melepas bintang muda mereka dengan harga 40 juta poundsterling pada bursa transfer musim panas mendatang, setelah Ruben Amorim mengakui kesulitannya mengakomodasikan talenta tersebut dalam formasi 3-4-3 andalannya.
Faktor taktis menjadi alasan utama keputusan ini. Garnacho tampil optimal sebagai penyerang sayap kiri, posisi yang kini tidak tersedia dalam skema permainan United. Upaya mengalihkannya sebagai nomor 10 belum berhasil, membuat pemain berusia 20 tahun ini sulit untuk menunjukkan potensinya.
Persaingan memperebutkan Garnacho semakin ketat. Napoli dan Chelsea masih berminat, namun kini muncul nama mengejutkan yaitu Atletico Madrid. Klub ibu kota Spanyol ini berambisi membawa pulang mantan pemain akademi mereka yang pernah membela tim Putih dan Merah semasa berkembang.
Garnacho bergabung dengan Manchester United dari Atletico pada Oktober 2020. Sepanjang kariernya bersama Setan Merah, pemain muda berbakat ini telah mencatatkan 135 penampilan di berbagai kompetisi, mempersembahkan 25 gol dan 20 assist yang membuktikan kualitasnya sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di dunia sepakbola.
Bakat Luar Biasa di Tengah Ketidakcocokan Taktis
Alejandro Garnacho kembali membuktikan dirinya sebagai mesin produktif Manchester United musim ini. Pemain berusia 20 tahun ini konsisten tampil sebagai salah satu pemain paling berbahaya di lini serang Setan Merah, dengan kemampuan menggiring bola dan insting mematikan di sepertiga akhir lapangan.
Namun, benturan filosofi tampaknya tak terhindarkan. Ruben Amorim dikenal sebagai pelatih berprinsip yang tidak akan mengkompromikan sistem 3-4-3 andalannya. Di sisi lain, Garnacho adalah pemain yang talentanya mekar maksimal ketika diposisikan sebagai sayap dalam formasi 4-3-3, membuat transformasinya terlihat sebagai misi yang hampir mustahil.
Melihat situasi ini, keputusan melepas pemain Argentina tersebut pada musim panas mendatang memang terasa logis. Langkah ini akan memberi ruang bagi Amorim untuk mendatangkan pemain yang lebih sesuai dengan visi taktisnya.
Namun, harga 40 juta poundsterling yang beredar jelas tidak mencerminkan nilai sesungguhnya dari talenta sekaliber Garnacho. Pemain dengan potensi dan catatan kontribusi sepertinya seharusnya dilepas tidak kurang dari 55 juta poundsterling, mengingat usianya yang masih muda dan performa konsistennya di kompetisi tertinggi.
Manchester United perlu berpikir ulang mengenai valuasi pemain berbakat ini jika mereka benar-benar berniat melepasnya. Keputusan terburu-buru bisa menjadi bumerang yang mereka sesali di masa depan.