Liputan6.com, Jakarta Dinaungi rumah produksi IDN Pictures, produser Susanti Dewi memproduksi Perempuan Pembawa Sial. Film ini dibintangi Raihaanun, Clara Bernadeth, Morgan Oey, dan maestro tari Didik Nini Thowok.
Susanti Dewi menyebut semula film horor karya sutradara Fajar Nugros ini berjudul Ratu Sihir. Setelah melewat proses editing dan mempertimbangkan sejumlah aspek, judul film berubah menjadi Perempuan Pembawa Sial.
Susanti Dewi menyadari, ada banyak stigma melekat pada perempuan. Sebagai contoh, wanita pulang kerja larut malam, jadi gunjingan tetangga. Pasutri lama berumah tangga tak kunjung punya momongan, istri dituding tidak subur.
Stigma ini yang hendak digugat film Perempuan Pembawa Sial. Idenya berawal kala Fajar Nugros mengulas Bahu Laweyan, mitos yang terkenal dari Jawa. Bahwa ada perempuan yang diberi kutukan sehingga mengalami kesialan sepanjang hidupnya.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
Perempuan Sering Dilabeli Stigma
“Terus gue berpikir, wow seperti apa hidup perempuan ini? Karena kita tahu di masyarakat kita, perempuan sudah sering dilabeli stigma. Itu pertama. Kedua, yang membuat aku lebih tertarik lagi adalah paradigma, manusia sumbernya salah,” katanya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Gedung KLY Jakarta Pusat, baru-baru ini, Susanti Dewi mengingatkan, tiap hari manusia pasti bikin salah meski kecil seperti menyakit hati orang, disadari atau tidak.
Kesalahan Masa Lalu
Dalam level yang lebih tinggi, saat menyakiti hati orang lain, kita punya niat atau tidak. Lalu, apakah hidup kita akan ditentukan oleh kesalahan-kesalahan masa lalu? Pertanyaan lain, jika dulu bikin salah, apakah manusia tidak berhak memperbaiki diri?
“Apakah kesalahan di masa lalu menjadi label kita selamanya? Melekat di kita? Apakah kita tidak pantas untuk mencoba sesuatu yang baru. Di film ini, karakter Mirah, mungkin sebagai manusia dia luput,” Susanti Dewi menyambung.
Dalam Perempuan Pembawa Sial, Raihaanun memerankan Mirah. Dengan masa lalu kelam, Mirah jadi simbol sial bagi siapa pun yang mencintainya. Warga menuduh Mirah penyebab kematian, mengusirnya, meludahi namanya, dan menyebutnya wanita pembawa sial.
Mencari Kebahagiaan
Mirah curiga ini bukan kebetulan. Ini kiriman. Dalam perjalanan mencari penyebab, Mirah bertemu Bana (Morgan Oey), pemilik rumah makan Padang yang memperlakukannya tanpa rasa takut dan prasangka. Dari sini, mulai terkuak satu per satu misteri hidup mereka.
“Di masa hidupnya kali ini Mirah ingin memulai sesuatu yang baru dan baik menurut dia. Dengan naifnya, dia mulai melangkah mencari kebahagiaan. Dia tidak menyangka masih ada sejumlah PR yang belum selesai,” Susanti Dewi membeberkan.
Perempuan Pembawa Sial, film horor kedua Fajar Nugros, dijadwalkan tayang di bioskop mulai 18 September 2025. Susanti Dewi menyebut ada banyak daya tarik Perempuan Pembawa Sial. Salah satunya, performa Morgan Oey dan Didik Nini Thowok.