Liputan6.com, Jakarta Ada saja gebrakan dari sutradara sekaligus tokoh fotografi Indonesia Ian Wibowo. Kali ini, ia digandeng budayawan I Made Putrawan untuk menggarap proyek buku dokumentasi seni budaya suku (tribal art) Indonesia.
Ditujukan untuk pasar internasional, proyek buku yang digarap di Studio Alam 1AN Movie Academy ini kabarnya bernilai fantastis hingga Rp1 triliun dan digadang-gadang jadi mahakarya Seni Budaya Suku.
Semua koleksi seni suku telah didokumentasikan kemudian disimpan di Museum PUMA, satu-satunya museum tribal di Indonesia milik I Made Putrawan. Koleksi seninya disebut sebagai yang tak ternilai.
“Proyek fotografi buku tribe art ini contoh inspiratif generasi muda kreatif yang menggabungkan keahlian teknis dan jiwa seni,” kata Ian Wibowo yang memegang ratusan proyek international chance industri perhotelan di Indonesia.
Misi Lintas Budaya
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Minggu (6/7/2025), Ian Wibowo menjelaskan, I Made Putrawan telah mengundang produser Nova Vista Media yakni, Hengky Rahardi Chandra, Daniel Wille dan boygrup Anthem Boys.
“Mereka live show tiga hari di museum dan Studio Alam 1AN. Ini bukan hanya proyek fotografi, tapi merupakan misi budaya lintas bangsa untuk menunjukan keragaman kekayaan budaya kita Indonesia,” ia menyambung.
Simbol Kebangkitan Seni
Sementara itu, Produser sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Persatuan Artis Film dan Seniman Indonesia (PARFIS), Erry Wibowo menyambut hangat kolaborasi budayawan I Made Putawan dan Ian Wibowo.
“Kami organisasi yang menaungi bidang keartisan dan seniman di Indonesia mendukung penuh karya monumental ini. Semoga jadi simbol kebangkitan seni dan budaya Indonesia di mata dunia,” ujar Erry Wibowo.
Tahap Eksekusi Fotografi
Dukungan untuk proyek buku dokumentasi seni budaya suku Indonesia mengalir dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Umum PARFIS, Tanty Norrista dan Dewan Pembina Sebir Rahmat.
“Proyek buku ini memasuki tahap eksekusi fotografi pada awal 2025 dan ditargetkan rilis skala internasional di akhir 2026, bekerja sama dengan mitra penerbit global juga lembaga budaya dunia,” ucap Ian Wibowo.