Liputan6.com, Jakarta Gula darah tinggi atau hiperglikemia biasanya dikaitkan dengan gejala klasik seperti sering haus, sering buang air kecil, dan cepat lapar. Namun, ada beberapa tanda yang jarang disadari, padahal bisa menjadi sinyal awal masalah metabolik atau diabetes.
Menurut American Diabetes Association (ADA), banyak penderita diabetes tipe 2 tidak merasakan gejala klasik hingga kadar gula darahnya sangat tinggi. Gejala samar ini sering diabaikan karena dianggap masalah ringan atau tidak berhubungan dengan kadar gula darah.
Memahami tanda-tanda tersembunyi ini penting agar kita bisa mendeteksi lebih dini dan mencegah komplikasi serius. Berikut 7 tanda yang jarang diketahui namun patut diwaspadai.
1. Kulit Menghitam di Area Lipatan
Salah satu tanda gula darah tinggi yang jarang disadari adalah munculnya kulit menghitam dan menebal di lipatan tubuh, terutama di leher bagian belakang, ketiak, atau selangkangan. Kondisi ini disebut Acanthosis Nigricans.
Menurut jurnal Dermato-Endocrinology (2012), Acanthosis Nigricans terjadi akibat tingginya kadar insulin yang merangsang sel kulit memproduksi pigmen dan kolagen berlebih. Ini biasanya muncul sebelum diabetes terdiagnosis secara resmi.
Jika kulit menghitam dan terasa lebih kasar dari biasanya, sebaiknya segera memeriksakan kadar gula darah, terutama jika ada riwayat keluarga dengan diabetes.
2. Penglihatan Mendadak Kabur
Banyak yang mengira penglihatan kabur hanya masalah mata biasa. Padahal, fluktuasi kadar gula darah bisa mengubah bentuk lensa mata dan memengaruhi fokus penglihatan.
Studi dalam Ophthalmology Journal (2016) menunjukkan bahwa hiperglikemia menyebabkan cairan berpindah masuk dan keluar lensa, mengubah elastisitasnya dan membuat pandangan menjadi kabur sementara.
Gejala ini bisa membaik setelah kadar gula darah terkontrol, namun bila sering terjadi, itu pertanda tubuh kesulitan menjaga kestabilan glukosa dalam darah.
3. Luka yang Lama Sembuh
Kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan mengganggu kerja sel darah putih dalam melawan infeksi. Akibatnya, luka kecil seperti lecet atau goresan bisa lama sembuh atau bahkan mengalami infeksi berulang.
Menurut Journal of Clinical Investigation (2018), penyembuhan luka pada penderita diabetes bisa memakan waktu 2–3 kali lebih lama dibanding orang sehat karena aliran darah yang terganggu dan penurunan fungsi imun.
Jika luka di kaki atau tangan tidak kunjung mengering dalam waktu 1–2 minggu, sebaiknya cek gula darah dan periksakan ke dokter.
4. Kesemutan dan Mati Rasa di Ujung Jari
Kesemutan ringan di tangan atau kaki sering dianggap masalah saraf biasa atau kurang tidur. Namun, neuropati diabetik bisa muncul lebih awal pada orang dengan gula darah tinggi yang tidak terkontrol.
Dalam Diabetes Care Journal (2017), dijelaskan bahwa kadar glukosa berlebih merusak pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada saraf, menyebabkan sensasi kesemutan, nyeri terbakar, atau mati rasa.
Gejala ini biasanya mulai muncul di jari kaki, lalu menjalar ke tangan. Jika sering terjadi tanpa sebab jelas, itu bisa tanda awal gangguan gula darah.
5. Infeksi Jamur yang Sering Kambuh
Kadar gula darah tinggi menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur, terutama Candida. Wanita lebih rentan mengalami infeksi jamur vagina berulang, sedangkan pria bisa mengalami infeksi jamur pada kulit sekitar lipatan atau area genital.
Studi dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology (2015) mengungkapkan bahwa penderita diabetes 2–3 kali lebih berisiko mengalami infeksi jamur berulang karena tingginya kadar glukosa dalam cairan tubuh yang menjadi nutrisi jamur.
Jika infeksi jamur sulit hilang meskipun sudah diobati, pemeriksaan kadar gula darah sangat disarankan.
6. Rasa Haus Berlebih di Malam Hari
Polidipsia atau rasa haus berlebihan adalah gejala klasik diabetes, tetapi haus yang muncul khusus di malam hari sering diabaikan. Ini biasanya terjadi karena kadar gula darah tinggi membuat ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urin.
Menurut Mayo Clinic, saat glukosa berlebih disaring ginjal, tubuh kehilangan cairan lebih banyak, memicu rasa haus terutama di waktu malam. Pola ini dapat menjadi tanda awal resistensi insulin atau pra-diabetes.
Memperhatikan kebiasaan minum di malam hari bisa membantu deteksi dini gangguan metabolik ini.
7. Perubahan Mood dan Konsentrasi Menurun
Gula darah yang tinggi atau fluktuatif memengaruhi neurotransmiter otak, menyebabkan perubahan suasana hati seperti mudah marah, cemas, atau sulit fokus.
Penelitian dalam Nature Reviews Neuroscience (2020) menyebutkan bahwa hiperglikemia kronis dapat menurunkan kinerja kognitif, memperburuk gangguan memori, dan meningkatkan risiko depresi.
Jika sering mengalami mood swing tanpa sebab jelas, terutama disertai gejala fisik lain, memeriksakan gula darah bisa menjadi langkah bijak.
Referensi Kredibel:
- American Diabetes Association – www.diabetes.org
- Dermato-Endocrinology Journal (2012) – “Acanthosis Nigricans and Insulin Resistance”
- Ophthalmology Journal (2016) – “Hyperglycemia and Vision Changes”
- Journal of Clinical Investigation (2018) – “Delayed Wound Healing in Diabetes”
- Diabetes Care Journal (2017) – “Diabetic Neuropathy Mechanisms”
- The Lancet Diabetes & Endocrinology (2015) – “Fungal Infections in Diabetes”
- Nature Reviews Neuroscience (2020) – “Impact of Glucose Metabolism on Cognitive Function”
FAQ
1. Apakah gula darah tinggi selalu menimbulkan gejala jelas?
Tidak. Banyak orang mengalami hiperglikemia tanpa gejala mencolok. Itulah mengapa pemeriksaan rutin penting, terutama bagi yang berisiko diabetes.
2. Apakah tanda-tanda ini bisa hilang dengan diet sehat?
Ya. Mengatur pola makan, olahraga, dan manajemen stres dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki gejala awal.
3. Bagaimana cara mengetahui kadar gula darah tanpa gejala?
Satu-satunya cara pasti adalah dengan tes darah (glukometer atau pemeriksaan laboratorium seperti Gula Darah Puasa dan HbA1c).
4. Kapan harus ke dokter jika mengalami gejala ini?
Jika mengalami beberapa tanda seperti luka sulit sembuh, kesemutan, atau penglihatan kabur berulang, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lengkap.