Liputan6.com, Jakarta Manchester United harus puas berbagi angka saat menghadapi Everton dalam laga Premier League Summer Series, Senin (4/8) dini hari WIB. Laga di Mercedes-Benz Stadium itu berakhir imbang 2-2 dan menjadi penampilan perdana Bryan Mbeumo, meski masih bersifat non-resmi.
Bagi Ruben Amorim, laga ini bisa dibilang sebagai performa terburuk timnya selama tur di Amerika Serikat. Meski begitu, ada sisi positif yang bisa diambil: tidak ada cedera di lini belakang dan debut Mbeumo menyisakan kesan mendalam.
Alih-alih memikirkan hasil akhir, Amorim kemungkinan lebih puas dengan sesi latihan ketimbang prosesi seremonial apa pun seusai laga. Meskipun akhirnya mendapat trofi Premier League Summer Series, itu tidak akan dihitung sebagai trofi mayor.
United telah mencetak delapan gol dalam tiga laga pramusim meski belum memiliki striker murni baru. Di sisi lain, Ruben Amorim tengah menghadapi krisis kedalaman lini tengah. Namun, Penampilan singkat Mason Mount kembali menghidupkan persaingan di sektor itu.
Sentuhan Awal Bryan Mbeumo yang Mengundang Decak Kagum
Debut Bryan Mbeumo memang tak menghasilkan gol, tetapi ia berhasil mencuri perhatian lewat gaya main dan kecepatan adaptasinya. "Permainan cepat Mbeumo mengundang 'ooh' dari penonton yang terpukau," tulis jurnalis Manchester Evening News, Samuel Luckhurst.
Dua sentuhan awalnya dalam rangkaian serangan United langsung menghasilkan progres ke depan dan memungkinkan Bruno Fernandes mempercepat ritme. Sorakan kagum di stadion makin nyaring saat ia melakukan dribel cerdik dari area pertahanan pada menit ke-33.
Ditempatkan di sisi kanan dalam skema dua playmaker, Mbeumo juga muncul di kiri, menunjukkan fleksibilitasnya. Menurut Luckhurst, berdasarkan performa di atas lapangan, Mbuemo terlihat seperti pemain yang sudah lama bermain dengan Setan Merah.
Adaptasi Cepat dan Kecocokan Skema Amorim
Ruben Amorim telah berinvestasi senilai £133,5 juta untuk lini serang. Salah satunya untuk membeli Mbuemo. Investasi tersebut kini mulai membuahkan hasil, dengan Mbeumo menjadi salah satu kunci dalam kombinasi cepat bersama Cunha dan Fernandes.
Kendati demikian, Matheus Cunha masih terlihat agak terisolasi di lini depan. Meskipun Cunha bermain dengan baik, ada sedikit rasa frustrasi yang terpancar darinya saat ia beroperasi sebagai penyerang tengah.
Amorim mungkin perlu mempertimbangkan penyesuaian peran agar performa Cunha lebih optimal. Sementara itu, Amad terus menunjukkan potensinya sebagai pemain penting dengan pergerakan cerdas dari sisi kanan maupun sebagai playmaker bayangan.
Sumber: Manchester Evening News