Prof Tjandra Ungkap 8 Fakta Varian Nimbus: Mutasi Baru COVID-19 Picu Lonjakan Kasus Global

1 month ago 35
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 kembali jadi perhatian dunia. Penyebabnya adalah kemunculan varian baru COVID yang dinamakan Nimbus dengan kode NB.1.8.1. Varian ini disebut-sebut lebih mudah menular dan memiliki kemampuan menghindari antibodi. 

"Mulai pertengahan April 2025, sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 mulai meningkat. Kini varian ini mendapat perhatian penting dunia dan diberi nama varian Nimbus," kata Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor di Griffith University, Prof Tjandra Yoga Aditama, kepada Health Liputan6.com, Selasa, 10 Juni 2025.

Berikut delapan fakta penting seputar varian Nimbus menurut Prof Tjandra: 

1. Varian NB.1.8.1 Dapat Perhatian WHO

Karena penyebarannya yang meningkat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian NB.1.8.1 sebagai variant under monitoring (VUM). 

WHO mengklasifikasikan varian COVID-19 dalam tiga kategori: variant of concern (VOC), variant of interest (VOI), dan variant under monitoring (VUM)

Posisi VUM artinya varian ini sedang dipantau secara ketat dan berpotensi meningkat statusnya bila terbukti lebih berbahaya.

2. Berasal dari Keturunan XDV.1.5.1

Secara genomik, varian Nimbus berkaitan dengan varian sebelumnya yakni XDV.1.5.1 dan JN.1. Bila dibandingkan varian dominan sebelumnya LP.8.1, varian ini memiliki banyak mutasi, terutama di bagian protein spike.

3. Ada Enam Mutasi Spike Penting

Varian NB.1.8.1 memiliki mutasi spike di posisi T22N, F59S, G184S, A435S, V445H, dan T478I. Mutasi inilah yang diyakini membuat varian Nimbus lebih menular dan mampu menghindari sistem imun. 

4. Lebih Mudah Menular

Mutasi spike pada posisi 445 menyebabkan peningkatan keterikatan virus dengan reseptor ACE2 manusia. 

"Hal ini menyebabkan varian ini jadi lebih mudah menular, yang bukan tidak mungkin terkait dengan peningkatan kasus di beberapa negara sekarang ini," kata Prof Tjandra.

5. Kurangi Efektivitas Antibodi

Mutasi di posisi 435 dan 478 menyebabkan kemampuan virus menghindari antibodi. Artinya, imunitas dari infeksi sebelumnya atau vaksinasi bisa jadi kurang efektif terhadap varian ini.

6. Sudah Dilaporkan di 22 Negara

Per 18 Mei 2025, sudah ada 518 sekuen varian NB.1.8.1 yang dilaporkan ke GISAID dari 22 negara. 

Persentasenya meningkat dari hanya 2,5 persen di akhir Maret menjadi 10,7 persen pada pekan ke-17 epidemiologi tahun ini (21–27 April 2025).

7. Peningkatan Kasus di Asia, Eropa, dan Amerika

Lonjakan penyebaran varian Nimbus terjadi di berbagai benua. Prof Tjandra mendorong Indonesia untuk meningkatkan pengawasan varian ini. 

"Perlu dilakukan tes COVID-19 pada semua kasus Severe Acute Respiratory Illness (SARI) yang dirawat di rumah sakit dan juga 5 persen kasus Influenza-Like Illness (ILI). Semua kasus positif COVID-19 dari SARI dikirimkan untuk pemeriksaan whole genome sequencing," ujarnya.

8. Gejala Khas dan Muncul di Musim Panas

Menurut laman World Health Network, gejala khas dari varian Nimbus meliputi nyeri tenggorok seperti disayat silet (razor-blade sore throat), lemas, batuk ringan, demam, dan nyeri otot.

Uniknya, varian ini muncul saat musim panas, menunjukkan bahwa COVID-19 tidak hanya aktif di musim dingin.

Walau belum ditetapkan sebagai varian berbahaya, varian Nimbus patut diwaspadai. 

"Tentang berat ringannya penyakit, maka masih harus menunggu beberapa minggu ke depan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap," ujar Prof Tjandra. 

Langkah penguatan sistem surveilans, peningkatan testing, serta edukasi masyarakat tetap menjadi kunci dalam mengantisipasi potensi lonjakan kasus akibat varian baru ini.

Langkah-Langkah Pencegahan untuk Melindungi Diri dari COVID Nimbus

Meskipun COVID Nimbus memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan berpotensi lebih resisten terhadap antibodi, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita. 

Langkah-langkah ini pada dasarnya sama dengan pencegahan terhadap varian COVID-19 lainnya, tapi perlu ditingkatkan mengingat karakteristik unik COVID Nimbus.

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan:

  1. Vaksinasi: Vaksinasi tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari COVID-19, termasuk COVID Nimbus. Meskipun efektivitas vaksin mungkin sedikit menurun terhadap COVID Nimbus, vaksinasi masih dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap penyakit parah dan komplikasi.
  2. Penggunaan Masker: Penggunaan masker yang tepat dapat membantu mengurangi penyebaran virus, terutama di tempat-tempat ramai dan tertutup. Pastikan masker yang digunakan memiliki kualitas yang baik dan menutupi hidung dan mulut dengan rapat.
  3. Menjaga Jarak Fisik: Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dengan orang lain dapat membantu mengurangi risiko penularan virus. Hindari kerumunan dan tempat-tempat yang padat jika memungkinkan.
  4. Mencuci Tangan Secara Teratur: Mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur dapat membantu menghilangkan virus yang mungkin menempel pada tangan. Cuci tangan selama minimal 20 detik, terutama setelah berada di tempat umum atau menyentuh benda-benda yang mungkin terkontaminasi.
  5. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh dapat membantu mengurangi penyebaran virus. Gunakan disinfektan yang efektif untuk membunuh virus COVID-19.

Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat membantu mengurangi risiko penularan COVID Nimbus dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita. 

Selalu ikuti perkembangan informasi dari sumber terpercaya seperti WHO dan otoritas kesehatan setempat untuk mendapatkan informasi terbaru dan rekomendasi yang relevan.

Foto Pilihan