Liputan6.com, Jakarta - Susu merupakan salah satu sumber nutrisi terbaik yang dibutuhkan anak, terutama di masa pertumbuhan emas.
Tak hanya mendukung kesehatan anak, minum susu juga memberikan dampak sosial ekonomi, terutama bagi peternak lokal yang menjadi bagian dari rantai pasok produk susu nasional.
Manfaat Susu untuk Pertumbuhan Anak
Susu dikenal sebagai makanan bergizi tinggi yang mengandung berbagai nutrisi penting, seperti protein, kalsium, zat besi, vitamin D, omega 3 dan 6, serta DHA.
Menurut metode Digestible Indispensable Amino Acid Score (DIAAS), susu memiliki skor di atas 1.0.
Artinya, susu mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah cukup dan mudah diserap tubuh.
"Selain dari makanan sehari-hari, penting untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian anak lewat susu," kata Medical & Scientific Director Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH.
Nutrisi yang didapat lewat susu akan mempengaruhi kemampuan belajar, menguatkan daya tahan tubuh, mengoptimalkan pertumbuhan fisik, hingga meminimalisir risiko masalah kesehatan.
Memilih Susu untuk Anak
Ray menjelaskan bahwa memilih susu yang tepat sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Susu fortifikasi menjadi pilihan yang disarankan karena kandungannya telah disesuaikan dengan kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian anak.
"Selain lebih kaya nutrisi, susu fortifikasi juga mampu memperkuat dan mengoptimalkan penyerapan zat gizi penting," kata Ray.
Salah satu inovasi dalam susu fortifikasi adalah kombinasi zat besi dan vitamin C, yang terbukti membantu penyerapan zat besi secara lebih efektif.
"Zat besi berperan penting dalam mendukung fungsi kognitif anak, membantu mereka agar lebih fokus, aktif, dan siap belajar setiap hari," tambahnya.
Ciri Peternakan Berkelanjutan
Di balik setiap gelas susu, terdapat rantai pasok panjang yang melibatkan peternak lokal.
Maka dari itu, keberlanjutan industri susu tidak hanya bergantung pada inovasi produk, tapi juga pada bagaimana peternakan dikelola. Peternakan berkelanjutan memiliki beberapa ciri utama, yaitu:
- Penerapan Good Dairy Farming Practices (GDFP) – meliputi pengelolaan pakan, kebersihan kandang, dan kesejahteraan hewan.
- Manajemen limbah yang ramah lingkungan – seperti pemanfaatan kotoran sapi menjadi energi biogas.
- Peningkatan kapasitas peternak – lewat pelatihan dan digitalisasi pencatatan data peternakan.
- Kemitraan koperasi yang sehat dan adil – agar peternak mendapatkan harga yang layak.
Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menjelaskan, peternak merupakan garda terdepan dalam memasok kebutuhan susu.
Karena itu, perusahaan memberikan dukungan berupa pelatihan teknik beternak yang baik agar peternak dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Tak hanya berfokus pada produksi susu, peternak juga didorong untuk mengelola limbah ternak secara berkelanjutan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pelatihan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas, yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, seperti memasak.
Sepanjang tahun 2022 hingga 2023, tercatat sebanyak 100 unit biogas telah dimanfaatkan oleh keluarga peternak.
Energi alternatif ini membantu mengurangi ketergantungan terhadap gas elpiji sekaligus menjadi solusi ramah lingkungan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat peternak.
Dampak Sosial Ekonomi dari Segelas Susu
Konsumsi satu gelas susu memiliki dampak yang lebih luas daripada sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Susu juga menjadi penggerak ekonomi mikro karena proses produksinya melibatkan berbagai pihak, mulai dari peternak, peneliti, tenaga produksi, hingga distributor.
Setiap gelas susu membawa manfaat tidak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga untuk kesejahteraan semua pihak yang terlibat dalam rantai produksi dan distribusinya.
Dengan terus mendorong inovasi nutrisi dan memberdayakan peternak lokal secara berkelanjutan, susu tidak hanya menyehatkan anak-anak Indonesia, tetapi juga memperkuat kesejahteraan masyarakat dari hulu hingga hilir.
Foto Pilihan