Liputan6.com, Jakarta Tunas-tunas muda di industri musik Indonesia terus bermunculan. Salah satunya, band Skaustik yang menyodorkan tembang berjudul nyentrik “Kalah Balungan,” atau dalam bahasa Indonesia artinya: kalah tulang.
Skaustik diperkuat Dedy Dwi Arfiyanto, Dhoni, Bulan Pertiwi, Muhammad Yunus, dan Wahid Chandra. Mereka menyebut lirik lagu “Kalah Balungan” gambaran pertarungan hingga titik darah penghabisan yang berakhir kekalahan.
Meski kalah, sang petarung merasa terhormat karena telah mengerahkan seluruh kekuatan. Kalah diterima dengan ikhlas. Ini tergambar dalam sebaris lirik, “Aku ikhlas kowe nyanding wong liyo (aku ikhlas kau bersanding dengan yang lain).”
Penulis lagu “Kalah Balungan,” Barkowi Hudhud menyatakan, “Saya pilih frasa ini sebagai metafora soal perjuangan, keteguhan, dan pantang menyerah dalam menghadapi kenyataan yang kadang tak sejalan dengan harapan.”
Setia Pada Akarnya
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (17/7/2025), Barkowi Hudhud menyebut pesan dalam lirik terasa relevan bagi audiens yang setiap hari menghadapi beragam kenyataan. Terkait aransemen, Skaustik punya penjelasan sendiri.
“Secara musikal, Skaustik setia pada akarnya tapi terdengar lebih matang. Kami memadukan entakan ritmis khas musik ska dengan distorsi gitar rok tebal, menciptakan hasil akhir yang energik. Bikin pendengar ikut bergerak,” ujar Bulan Pertiwi diiakan rekan-rekannya.
Lagu Ini Adalah Pengingat
Lagu “Kalah Balungan” diproduksi di bawah naungan Sultan Music Indonesia. Sementara itu, video musiknya mengudara di YouTube sejak 16 Juli 2025 dan mendapat sambutan hangat dari pencinta musik.
“Lagu ini pengingat bahwa dalam tiap pertarungan, hasil akhir bukan satu-satunya tolok ukur. Semangat, keberanian, dan keengganan menyerah adalah kemenangan itu sendiri,” Bulan Pertiwi dan kawan-kawan menambahkan. Berikut lirik lagunya.
Kelingan Suoro Sing Tau Tak Rungokno
Kelingan suoro sing tau tak rungokno
Biyen bebarengan saiki wes ra sejalan
Kelangan ati sing tau dilarani
Jare bakal setio adem ayem tekan tuo
Nanging saiki kowe malah milih dee
Opo mergo aku iki turunan balungan kere
Saben wayah ku berjuang
Nanging ku kalah balungan
De’e anak e wong duwe
Aku mung balungan kere
Aku sing mung modal tresno
Kalah bondo kalah rupo
Nanging uwis ora popo
Aku ikhlas kowe nyanding wong liyo