[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Indonesia Pindah dari WHO Asia Tenggara ke WHO Pasifik Barat

1 month ago 30
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Sudah banyak dibicarakan bahwa pada World Health Assembly (WHA) bulan Mei yang lalu, Indonesia pindah dari WHO South East Asia Region (SEARO) atau WHO Asia Tenggara yang kantornya di New Delhi, ke WHO Western Pacific Region (WPRO) atau WHO Pasifik Barat yang kantornya di Manila.

Memang pengesahannya pada WHA bulan yang lalu, tapi prosesnya sudah panjang sejak tahun yang lalu.

Pemindahan seperti ini akan dibicarakan dulu di regional awal, dalam hal ini SEARO, dan lalu dibicarakan lagi di regional yang baru, dalam hal ini WPRO, baru lalu dibicarakan di WHO pusat di Jenewa.

Pada dasarnya semua regional WHO tentu melakukan kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat yang berjalan baik, sesuai bukti ilmiah terbaru (evidence-based).

Jadi, di regional mana pun satu negara berada, maka tidak akan terlalu banyak bedanya.

Keuntungan bagi Indonesia

Di WPRO, salah satu keuntungannya adalah karena kita bersama dengan 8 negara ASEAN lain, kecuali Thailand dan Myanmar yang tadinya sama-sama kita di SEARO.

Artinya, kerja sama WHO dan ASEAN jadi lebih mudah koordinasinya. Juga disebut bahwa dalam WPRO ada cukup banyak 'negara besar' di kawasan ini, serta juga orientasi ke negara-negara Pasifik Barat.

Di sisi lain, kalau di SEARO tadinya hanya ada 11 negara, sementara WPRO adalah 37 negara, sehingga kalau ada giliran tahunan (misalnya saja menjadi anggota WHO Executive Board, atau Wakil Ketua Sidang World Health Assembly, dan lain-lain) maka kita tinggal tunggu 11 tahun sekali.

Tapi dengan jadi anggota WPRO, maka kita harus tunggu setiap 38 tahun sekali. Juga, kalau ada tim teknis tertentu di WHO maka biasanya jumlah anggotanya berimbang dari setiap regional.

Bersaing Antar 11 Negara

Jadi, misalnya 1 atau 2 per regional, artinya kalau di SEARO maka kita bersaing antara 11 negara, sementara di WPRO bersaing antara 37 negara (termasuk Australia, New Zealand, Jepang, Korea, China, dan lain-lain).

Saya, sebelum kerja di WHO (waktu masih di Kemenkes), sering sekali jadi anggota berbagai tim kerja WHO, sementara yang dari negara WPRO sering kali diwakili negara-negara seperti Australia, New Zealand, Jepang, Korea, China, dan lain-lain di atas.

Perlu juga diperhatikan tentang bagaimana Flexible Fund yang akan kita tanggung di WPRO ini dibandingkan dengan SEARO, serta bagaimana pula kondisi dan status kantor perwakilan WHO di negara kita nantinya.

Punya Dampak bagi Kesehatan

Indonesia pernah menduduki pimpinan tertinggi WHO regional SEARO, yaitu Dr. Uton Rafei sebagai Regional Director WHO SEARO. '

Jadi, di WHO itu ada Direktur Jenderal di Jenewa, dan ada enam Regional Director di berbagai kawasan, seperti SEARO, WPRO, Amerika, Eropa, Afrika, dan Mediterania Timur.

Selain sebagai pimpinan puncak, maka juga ada beberapa orang WNI kita yang pernah menjadi Direktur di SEARO, katakanlah “semacam” pejabat eselon 1 di regional WHO.

Tentu kita harapkan agar prestasi ini dapat juga dirintis di kawasan baru WPRO, mudah-mudahan akan ada Regional Director dan beberapa Direktur WPRO yang berasal dari Indonesia. Hal ini punya dampak ganda.

Pertama, menunjukkan peran aktif kita dalam diplomasi kesehatan internasional dan kesehatan dunia.

Kedua, maka tentu punya dampak juga bagi kesehatan masyarakat bangsa kita.

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara 2018–2020

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article