Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_b6ac9b528346b6b96669b23527187d67, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Epidemiolog Jelaskan Angka Resmi Bukan Satu-Satunya Indikator Penyebaran COVID-19 - InfoUpdate

Epidemiolog Jelaskan Angka Resmi Bukan Satu-Satunya Indikator Penyebaran COVID-19

1 day ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada tujuh kasus COVID-19. Kasus tersebut tercatat pada minggu ke-22 tahun 2025 tepatnya tanggal 25 Mei-31 Mei.

Data ini dilihat berdasarkan laman resmi Infeksi Emerging Kemenkes RI yang Health Liputan6.com pantau pada Kamis, 5 Juni 2025 pagi. Pada pekan sebelumnya, yakni minggu ke-21, ditemukan 3 kasus COVID-19.

Terkait angka ini, epidemiolog Dicky Budiman menjelaskan bahwa angka resmi bukan satu-satunya indikator. Pasalnya, tes yang sangat menurun membuat kasus yang tidak bergejala atau ringan tidak akan tercatat.

“Sebetulnya, dari kacamata epidemiologi, angka resmi bukan satu-satunya indikator. Karena, testing yang sangat menurun sehingga banyak kasus tidak bergejala ataupun ringan jelas tidak akan tercatat,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com saat dihubungi pada Kamis, (5/6/2025).

Di sisi lain, gejala yang mirip flu biasa membuat masyarakat tak melakukan tes COVID-19.

“Karena gejalanya mirip flu biasa, membuat masyarakat tidak melakukan tes COVID sehingga underreporting-nya juga tinggi. Hal lain juga karena surveilance genomic-nya terbatas, jadi varian baru mungkin sudah menyebar tanpa terdeteksi luas,” paparnya.

Presiden Joko Widodo meminta seluruh rakyat Indonesia tetap bersikap tenang menghadapi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Ia pun mengimbau warga belajar, bekerja dan beribadah di rumah. Hal tersebut ia sampaikan di Istana Bogor, Jawa Barat, Mingg...

Peningkatan Masalah Pernapasan di Faskes Bisa Jadi Cakup COVID-19

Di sisi lain, sambung Dicky, jika ada peningkatan kasus masalah pernapasan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes), itu bisa saja mencakup COVID-19.

“Di beberapa fasilitas kesehatan, misalnya ada lonjakan kasus ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) atau flu like syndrome, ini yang bisa jadi mencakup kasus COVID yang tidak teridentifikasi.”

“Jadi, respons saya, meskipun data Kemenkes menunjukkan kasus yang masih relatif rendah tapi risiko di masyarakat bisa lebih tinggi terutama di daerah padat dan di saat momen mobilitas tinggi seperti Idul Adha,” jelas Dicky.

Bagi kelompok usia muda, situasi ini tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi yang perlu mendapat perlindungan ekstra adalah kelompok rentan seperti bayi dan lanjut usia (lansia), ucapnya.

Menkes Budi: Memang Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa memang terjadi kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 3 Juni 2025.

Budi mengatakan, dalam pertemuan tersebut Presiden Prabowo menanyakan mengenai update perkembangan COVID-19 di Tanah Air.

Budi menjawab bahwa memang ada kenaikan kasus infeksi virus akibat SARS-CoV-2.

"Itu mengenai COVID, beliau tanya seperti apa. Saya sampaikan bahwa COVID itu memang terjadi kenaikan," kata Menkes Budi kepada wartawan mengutip Antara.

Kenaikan Kasus COVID-19 Bukan dari Virus Mematikan

Lebih lanjut, Budi menjelaskan kenaikan kasus COVID-19 berasal dari virus yang tidak mematikan bila terinfeksi.

"Kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan," katanya.

Maka dari itu, Budi meminta meski ada kenaikan kasus masyarakat tidak usah panik berlebihan.

"Jadi, enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat tidak panik," katanya.

Di kesempatan itu, Budi mengatakan tren peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara memang naik, yang berasal dari subvarian Omicron JN.1.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article