Liputan6.com, Jakarta Tape adalah makanan hasil fermentasi yang dikenal luas di Indonesia, terutama dari singkong atau ketan. Selain enak, manfaat tape juga cukup beragam, terutama untuk kesehatan pencernaan karena kandungan probiotiknya.
Tape juga mengandung vitamin B kompleks yang baik untuk metabolisme dan kesehatan saraf. Manfaat tape lainnya termasuk membantu meningkatkan nafsu makan dan memberikan energi tambahan.
Dengan konsumsi dengan batas yang wajar, tape bisa membantu tubuh lebih rileks berkat senyawa alami hasil fermentasinya. Rasanya yang manis dan asam menjadikannya camilan sehat yang unik.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap manfaat tape, Kamis (31/7/2025).
Tape Singkong dan Proses Pembuatannya
Tape singkong adalah hidangan fermentasi yang dibuat dari umbi singkong. Proses pembuatannya melibatkan inokulasi singkong yang telah dikukus dengan ragi, kemudian didiamkan selama beberapa hari hingga terjadi perubahan tekstur, rasa, dan aroma.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di situs Journal Unhas, tape merupakan makanan selingan yang cukup populer di Indonesia. Pada dasarnya ada dua tipe tape, yaitu tape ketan dan tape singkong. Tape memiliki rasa manis dan sedikit mengandung alkohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak dan berair.
Sebagai produk makanan, tape cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi. Makanan ini dibuat dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligeria, Rhizopus oryzae ataupun Saccharomyces cereviciae sebagai ragi.
Durasi fermentasi yang ideal biasanya berkisar antara 2 hingga 3 hari. Proses ini dapat dilakukan dengan membungkus singkong dalam daun pisang atau menempatkannya dalam wadah kedap udara, memastikan kondisi yang tepat untuk aktivitas mikroorganisme.
Menurut Winarno dan Fardiaz (1990) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas Negeri Padang Volume 01 2021, fermentasi diartikan sebagai suatu proses oksidasi, reduksi yang terdapat di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi yang mana sebagai donor dan aseptor elektron digunakan senyawa organik.
Senyawa organik tersebut akan diubah menjadi sederetan reaksi yang dikatalis oleh enzim menjadi suatu bentuk lain, contohnya aldehid, alkohol dan jika terjadi oksidasi lebih lanjut akan terbentuk asam.
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, setiap 100 gram tape singkong mengandung sekitar 169 kalori, 40,2 gram karbohidrat, 1,4 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 2 gram serat. Selain itu, terdapat pula 57,4 gram air yang membantu hidrasi tubuh.
Tape singkong juga kaya akan mineral seperti 21 mg kalsium, 34 mg fosfor, dan 0,8 mg zat besi. Pentingnya vitamin seperti 9 mg vitamin C dan vitamin B12 juga meningkat berkat proses fermentasi, yang mendukung berbagai fungsi tubuh vital.
Manfaat Tape
Meskipun tape singkong menawarkan beragam manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dalam batas wajar. Konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut ini manfaat tape:
1. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Tape singkong merupakan hasil fermentasi yang kaya akan probiotik, yaitu bakteri baik yang berfungsi mendukung keseimbangan mikrobiota usus. Probiotik membantu proses pencernaan makanan dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Dengan menjaga flora usus tetap sehat, tape singkong turut mengurangi risiko gangguan seperti diare, kembung, atau sindrom iritasi usus besar (IBS). Kandungan serat di dalamnya juga membantu melancarkan buang air besar, menjaga keteraturan sistem pencernaan, serta mencegah sembelit secara alami.
2. Sumber Energi yang Baik
Tape singkong mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi secara bertahap dan stabil bagi tubuh. Dalam setiap 100 gram tape singkong, terdapat sekitar 40 gram karbohidrat, menjadikannya sumber energi alami yang baik, terutama bagi mereka yang membutuhkan tenaga untuk aktivitas harian. Karena bersifat mudah dicerna, makanan ini juga ideal dikonsumsi sebelum olahraga atau saat tubuh merasa lemas, tanpa harus khawatir mengalami lonjakan gula darah yang drastis.
3. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Proses fermentasi tape menghasilkan senyawa asam laktat dan probiotik yang berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Asam laktat membantu menciptakan lingkungan asam dalam usus yang tidak disukai bakteri patogen, sementara probiotik meningkatkan produksi sel imun dan memperkuat respons tubuh terhadap infeksi. Dengan mengonsumsi tape secara rutin dan dalam jumlah yang wajar, tubuh menjadi lebih tahan terhadap serangan virus atau penyakit ringan seperti flu dan batuk.
4. Mencegah Anemia
Fermentasi tape dapat meningkatkan kandungan beberapa vitamin, termasuk vitamin B12, yang sangat penting untuk pembentukan sel darah merah. Asupan B12 yang cukup dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi vitamin B12, terutama pada orang yang kurang mengonsumsi produk hewani. Tape singkong bisa menjadi pilihan sumber vitamin alternatif bagi vegetarian atau masyarakat yang memiliki akses terbatas pada makanan hewani tinggi B12.
Tape singkong mengandung bakteri asam laktat yang telah diteliti mampu menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dalam darah. Mekanismenya adalah dengan menghambat reabsorpsi asam empedu di usus, sehingga hati menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi kembali asam empedu. Dengan demikian, konsumsi tape singkong dalam pola makan seimbang dapat membantu menjaga profil lipid dan menurunkan risiko penyakit jantung.
6. Meningkatkan Fungsi Otak dan Sistem Saraf
Kandungan vitamin B12 dan probiotik dalam tape juga berkontribusi terhadap kesehatan otak dan sistem saraf. Vitamin B12 membantu menjaga integritas sel saraf dan mendukung produksi neurotransmitter yang penting bagi fungsi kognitif, memori, dan konsentrasi. Probiotik, melalui gut-brain axis (sumbu usus-otak), turut berperan dalam menyeimbangkan suasana hati dan menurunkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.