Profil Organisasi Tidar Sayap Kepemudaan Partai Gerindra

TEMPO.CO, Jakarta - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo resmi terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar), organisasi sayap pemuda Partai Gerindra, dalam Kongres IV Tidar yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta.

Ia terpilih secara aklamasi oleh seluruh perwakilan pengurus daerah dari 38 provinsi dan 9 perwakilan luar negeri.

"Dan tentunya mendapatkan amanah yang sangat penting, meneruskan perjuangan gerindra di kalangan anak muda. Kami ingin memastikan adanya keterwakilan pemuda/pemudi yang memang terbaik," ujar Rahayu Saraswati usai kongres, Sabtu, 17 Mei 2025, seperti dikutip dari Antara.

Dalam periode kepemimpinan 2025–2030 ini, Rahayu menyatakan komitmennya untuk mendorong lebih banyak anak muda Indonesia terlibat dalam dunia politik, baik sebagai wakil rakyat maupun pemimpin daerah.

Ia juga menyebut bahwa salah satu target strategis Tidar ke depan adalah mendukung kemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2029 dan mengokohkan posisi Gerindra sebagai partai pilihan anak muda.

Saat ini, Tidar telah mencetak berbagai kader muda, termasuk sejumlah anggota DPR RI, tujuh kepala daerah, dan sebelas perempuan yang memimpin Pengurus Daerah Tidar di berbagai wilayah. Rahayu menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan terus mendorong inklusivitas serta memperkuat proses kaderisasi dengan memilih putra-putri terbaik.

Organisasi ini hadir dari kesadaran bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Maka, Tidar merancang seluruh aktivitasnya dengan pendekatan yang relevan dengan dunia anak muda, dari bahasa, gaya komunikasi, hingga kegiatan yang membentuk karakter.

Slogan Tidar, “Membangun Awal Bangsa yang Kokoh,” diwujudkan melalui filosofi Lima Cinta, yang mencerminkan nilai-nilai dasar pembentukan karakter pemuda Indonesia. Berdasarkan situs Gerindra Bali, Cinta Diri mengajarkan anak muda untuk mengenali, menghargai, dan mensyukuri potensi yang dimilikinya. Cinta Sesama menumbuhkan rasa empati, saling menghormati, dan kepedulian terhadap orang lain.

Cinta Belajar mendorong semangat untuk terus menimba ilmu dan berkembang secara intelektual. Cinta Kesantunan menekankan pentingnya sikap sopan, sabar, dan berbudi pekerti luhur dalam berinteraksi.