Bila mengalami hal ini, tentu menjadi hal yang tidak menyenangkan. Namun ada tanda-tanda sebelum mogok pada tangki kendaraan yang bahan bakarnya tercampur air.
Service Advisor Bengkel Resmi Suzuki Buana Trada Pulogadung, Suwandi mengatakan salah satu ciri yang paling mudah diketahui dari adalah gejala 'brebet' ketika kendaraan sedang melaju.
"Kalau masih ada air dipastikan mobil 'nyendat' bahkan bisa sampai mogok," buka Suwandi kepada kumparan, Rabu (9/4).
Ketika mengalami nyendat atau gas tidak mulus, maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah segera menepi dan mematikan mesin mobil atau motor, guna mengurangi risiko air menyebar ke komponen sistem bahan bakar kendaraan. Kemudian panggil teknisi untuk menguras isi tangki.
"Solusinya ya panggil mekanik karena perlu alat dan bongkar tangki segala macam. Biaya kuras tangki di bengkel Suzuki itu Rp 400 ribu, kalau bersihkan injektor beda lagi biayanya Rp 300 ribu. Paling sering pompa bensin, bisa juga ke injektor kalau jumlah airnya banyak," pungkas Suwandi.
Senada dengan Suwandi, 2W and OBM Service Head PT Suzuki Indomobil Motor, Victor Assani menambahkan apabila pasca kejadian pemilik tidak membersihkan sisa air di dalam tangki, dikhawatirkan komponen logam lainnya dapat berkarat.
"Menguras sendiri memang bisa, tetapi kalau di bengkel pasti akan dicek dan dikeringkan juga komponen-komponen lain yang berinteraksi langsung seperti fuel pump atau injector," terang Victor.
Selain itu, menurutnya adanya air yang tercampur dalam bahan bakar tidak sampai membuat mesin mengalami fenomena water hammer atau piston bengkok.
"Saya pikir kecil kemungkinannya bahkan malah tidak. Karena water hammer terjadi sering kali ketika kendaraan kemasukan air dalam volume yang banyak dan berlebihan. Saat melewati banjir atau genangan air misalnya," pungkas Victor.
Pertamina usut SPBU bensin tercampur air hingga komitmen ganti rugi
Sementara itu Area Manager Comm, Rel, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, lewat Polres Klaten buka suara terkait disegelnya SPBU 44.574.29 Wonosari, Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
“Kami bertanggung jawab memberikan ganti rugi kepada setiap konsumen dengan memberikan biaya perbaikan dan mengisi ulang BBM pada setiap kendaraan,” ujar Taufiq, Selasa (8/4)
Pertamina, lanjutnya, juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan investigasi dan pengecekan produk hingga nanti dinyatakan aman untuk disalurkan kembali.