Orang Indonesia Rentan Alami Hiperpigmentasi: Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

19 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Elia Skin Care Center, dr. Sri Ellyani, Sp.DVE, FiNSDV, FAADV, mengatakan, orang Indonesia rentan mengalami hiperpigmentasi. Salah satu penyebabnya paparan sinar matahari yang terlalu sering. 

Namun, efeknya tidak secara langsung terjadi. Butuh waktu berkali-kali hingga paparan terus-menerus mengenai kulit sehingga terjadi hiperpigmentasi.

"Ditambah lagi bahwa masyarakat Indonesia banyak yang beraktivitas yaitu di luar ruang," ujarnya dalam acara Isispharma High Tea Gathering and Doctor Appreciation pada Jumat, 5 Desember 2025.

Selain sinar matahari, dia juga menyebutkan bahwa hiperpigmentasi dapat terjadi setelah adanya peradangan kulit atau sering disebut hiperpigmentasi post inflamasi. Hiperpigmentasi ini timbul setelah pasien mengalami kulit yang berjerawat, iritasi, salah tindakan, dan juga hormon.

Untuk mengobati hiperpigmentasi, kata Ellyani, butuh waktu yang cukup panjang. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat menjaga kulit dengan tidak menggunakan produk sembarangan sehingga masalah yang dialami tidak begitu sulit saat diobati.

"Jadi kita ngobatin-nya juga harus sangat diperhatikan," tambahnya.

Lebih lanjut, dokter Ellyani mengingatkan pentingnya menggunakan sunscreen, terutama ketika lapisan kulit atau skin barrier rusak. Hal ini karena skin barrier yang rusak akan mudah iritasi setelah terpapar sinar matahari.

Akibatnya tidak hanya hiperpigmentasi kulit bertambah, tapi juga kulit akan mengalami kondisi dermatitis atopik atau peradangan kronis.

Read Entire Article