9 Mitos tentang Kulit Berminyak yang Banyak Disalahpahami

12 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Kulit berminyak sering sebagai kondisi yang sulit diatasi. Berbagai mitos  muncul dan membuat banyak orang keliru dalam merawat kulitnya.

Pakar dermatologi dokter Emmy Garber dari Dermatology Institute of Boston, mengatakan bahwa sejumlah anggapan yang beredar di masyarakat justru tidak sesuai fakta. 

Melansir dari The Healthy pada Sabtu, 6 Desember 2025, berikut sembilan mitos beserta fakta agar perawatan kulit berminyak lebih tepat:

1. Kulit Berminyak Disebabkan oleh Pola Makan Tinggi Lemak

Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pola makan tinggi lemak menyebabkan kulit berminyak.

Menurut Emmy, kulit berminyak terjadi karena produksi sebum berlebihan dari kelenjar sebasea yang besar, seperti yang dijelaskan dalam Journal of Skin Pharmacology and Physiology.

2. Pola Makan Tidak Berpengaruh pada Produksi Minyak

Pola makan tinggi lemak tidak terbukti memicu kulit berminyak, konsumsi gula dapat berperan pada beberapa orang.

Emmy menyebut bahwa pola makan tinggi gula tidak menyebabkan kulit berminyak pada semua individu, tetapi sebagian orang lebih sensitif terhadap gula dalam makanan mereka.

3. Kulit Berminyak Tidak Perlu Memakai Pelembap

Banyak yang mengira pelembap membuat kulit semakin berminyak, tapi hal ini justru keliru. Emmy menjelaskan bahwa ketika permukaan kulit dibiarkan kering, kulit dapat “mengompensasi” dan memproduksi lebih banyak minyak. Ia menyarankan untuk memilih pelembap berlabel non-comedogenic yang tidak menyebabkan jerawat.

4. Sunscreen Membuat Kulit Tambah Berminyak

Sunscreen penting digunakan untuk mencegah kanker kulit dan harus selalu menjadi bagian dari rutinitas perawatan kulit. Bagi yang khawatir sunscreen dapat memperparah kulit karena terasa berat ketika digunakan, Emmy menyarankan agar memilih sunscreen dengan formula yang dibuat khusus untuk kulit berjerawat atau acne-prone.

5. Berjemur Dapat Memperbaiki Kulit Berminyak

Paparan sinar matahari memang membuat kulit terasa kering sementara, tetapi tidak dapat memperbaiki kondisi kulit berminyak.

Menurut Emmy, kulit yang mengering akibat paparan sinar matahari akan kembali memproduksi lebih banyak minyak sebagai bentuk kompensasi. Selain itu, risiko paparan sinar matahari tanpa perlindungan atau sunscreen dapat berbahaya jika diabaikan.

6. Produk Berbahan Alkohol Efektif Mengangkat Minyak

Menggunakan produk perawatan kulit berbahan alkohol memang dapat mengangkat minyak dari kulit, tetapi tidak dapat memperbaiki kondisi kulit dalam jangka panjang. Namun, lapisan teratas kulit justru akan menjadi terlalu kering, sehingga kulit kembali memproduksi lebih banyak minyak untuk menyeimbangkan kondisi tersebut.

7. Produk Berbahan Minyak Dapat Mengatasi Kulit Berminyak

Ada anggapan bahwa membersihkan kulit berminyak dengan minyak alami seperti minyak zaitun dapat membantu. Namun, manfaat cara ini belum dapat dipastikan. Emmy menjelaskan bahwa penggunaan produk berbahan minyak cenderung menyumbat pori-pori dan memperburuk kondisi kulit berminyak.

8. Eksfoliasi Setiap Hari Membantu Meredakan Kulit Berminyak

Menurut Emmy, tidak ada manfaat dari melakukan eksfoliasi wajah setiap hari. Banyak ahli kulit menyarankan untuk memperhatikan respons kulit setelah melakukan eksfoliasi dan sesuaikan frekuensinya jika kulit mulai terlihat merah atau iritasi.

9. Tidak Ada yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Kulit Berminyak

Sebagian tipe kulit memang cenderung memproduksi minyak berlebih, tetapi tetap ada cara untuk membantu mengurangi produksinya.

Emmy menyarankan untuk mencoba witch hazel sebagai toner. Bagi yang membutuhkan metode lebih intensif, ia menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kulit untuk mengetahui kemungkinan penggunaan obat resep yang dapat memperlambat produksi minyak. 

Read Entire Article