Liputan6.com, Jakarta - Serangan siber ke smartphone Android meningkat pada kuartal pertama 2025. Data Kaspersky mengungkap, jumlah sampel malware yang terdeteksi mencapai 180 ribu malware.
Angka tersebut naik 27 persen dibandingkan kuartal keempat 2024. Kaspersky sendiri telah memblokir ancaman pada lebih dari 12 juta smartphone. Jumlah ancaman yang diblokir naik 36 persen dibandingkan kuartal keempat 2024.
Mengutip keterangan Kaspersky, Minggu (8/6/2025) pertumbuhan serangan siber pada smartphone disebabkan beberapa faktor.
Pertama, meningkatnya jumlah malware baru termasuk adanya trojan perbankan Mamont yang aktif dalam beberapa bulan terakhir.
Malware ini menyamar sebagai perangkat lunak yang sah dan mencuri kredensial perbankan, pesan teks, dan data pribadi.
Tak hanya itu, aplikasi penipuan uang palsu lainnya juga aktif. Aktivitas ancaman seluler lainnya yang marak selama beberapa bulan terakhir adalah backdoor Triada, yang ditemukan pada ponsel pintar palsu bermerek populer.
Malware jahat ini kemungkinan dipasang oleh para penyerang di beberapa titik setelah ponsel pintar meninggalkan pabrik dan sebelum mencapai pasar.
Jenis-Jenis Serangan Siber yang Mengintai Smartphone
Lalu, malware Triada dapat mengubah alamat dompet kripto selama upaya transfer, mengganti tautan di browser, mengirim pesan teks acak dan mencegat balasan. Selain itu juga bisa mencuri kredensial login untuk aplikasi perpesanan dan media sosial.
Trojan Perbankan Nyamar Jadi Aplikasi Streaming
Terlepas itu, ada pula malware baru yang berbentuk trojan perbankan. Trojan ini menyerang pengguna di Turki ditemukan pada awal tahun.
Trojan ini meniru aplikasi untuk menonton film dan serial TV secara gratis. Trojan tersebut menggunakan izin DeviceAdmin untuk mendapatkan pijakan dalam sistem, memperoleh akses ke fitur aksesibilitas, dan membantu operatornya untuk mengendalikan perangkat dari jarak jauh serta mencuri pesan teks.
Turki juga mengalami maraknya Trojan perbankan lainnya: Coper, yang dilengkapi dengan kemampuan RAT yakni memungkinkan penyerang mencuri uang melalui manajemen perangkat jarak jauh.
Lalu ada pula BrowBot, yang mencuri pesan teks. Kemudian ada pula Trojan perbankan Hqwar dan Agent.sm.
Serangan Malware di India hingga Indonesia
Sementara, India, pengguna dihadapkan dengan trojan perbankan RewardSteal yang mencuri detail perbankan dengan berpura-pura menawarkan uang.
Kemudian untuk Indonesia, trojan UdangaSteal cukup marak mencoba menyerang smartphone pengguna. Lalu, ada pula trojan SmForw.ko yang meneruskan pesan teks masuk ke nomor lain, juga menyebar ke India.
Team Lead Analis Malware di Kaspersky, Anton Kivva, mengatakan, pengguna mungkin menganggap smartphone mereka lebih aman dibandingkan PC, kenyataannya malware seluler seperti trojan kian aktif.
“Dengan mayoritas transaksi keuangan sekarang terjadi melalui aplikasi perbankan seluler, smartphone menjadi target utama bagi penjahat dunia maya,” kata Kivva.
Ia pun mengatakan, solusi perlindungan seluler yang kuat, ditambah dengan peningkatan literasi digital pengguna, sangat penting untuk melindungi dari risiko yang meningkat ini.
Tips Cegah Serangan Siber pada Smartphone
Tips Kaspersky untuk Amankan dari Ancaman Seluler:
- Unduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi, seperti Apple App Store dan Google Play. Meski begitu hal ini tak jadi jaminan kalau aplikasi bakal aman.
- Agar tetap aman, selalu periksa ulasan aplikasi, gunakan hanya tautan dari situs web resmi, dan instal perangkat lunak keamanan yang andal.
- Periksa izin aplikasi yang dipakai gunakan dan pikirkan baik-baik sebelum memberikan izin akses tertentu.
- Update sistem operasi dan aplikasi penting saat pembaruan tersedia. Banyak masalah keamanan dapat diatasi dengan menginstal versi perangkat lunak yang diperbarui.