Liputan6.com, Jakarta Panggung semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 mempertemukan dua kekuatan besar sepak bola Eropa. Paris Saint-Germain (PSG) dan Real Madrid akan bertarung di MetLife Stadium, East Rutherford, New Jersey, untuk memperebutkan satu tiket ke final, Kamis (10/7) dini hari WIB.
Dua tim ini adalah juara Liga Champions dua musim terakhir. Madrid juara musim 2023/2024, sementara PSG berjaya dengan treble pada musim 2024/2025 kemarin.
Kedua tim datang dengan modal serupa. Mereka sama-sama menyingkirkan raksasa Bundesliga di babak sebelumnya. PSG mengalahkan Bayern Munchen, sementara Real Madrid menyingkirkan Borussia Dortmund dalam laga yang penuh drama.
Yang menang dari duel ini akan melangkah ke partai puncak untuk menghadapi pemenang antara Chelsea dan Fluminense.
PSG: Menyala setelah Terpeleset
PSG sempat tersandung saat menghadapi Botafogo di fase grup. Namun, sejak itu, mereka tampil hampir sempurna. Luis Enrique membentuk tim yang tak hanya menyerang dengan ganas, tapi juga disiplin bertahan. Tiga kemenangan beruntun tanpa kebobolan menjadi bukti nyata.
Laga perempat final melawan Bayern jadi titik balik penting. Meski kehilangan dua pemain di babak akhir, PSG tetap mampu menambah gol dan mengunci kemenangan 2-0. Ketangguhan mental mereka teruji, dan ini akan jadi modal besar menghadapi Real Madrid.
Kemenangan atas Atletico Madrid 4-0 di laga pembuka juga memberi sinyal bahwa PSG bisa tampil gemilang saat melawan klub-klub Spanyol. Dengan total 164 gol di semua kompetisi musim ini, tim ibu kota Prancis tak kekurangan daya ledak.
Real Madrid: Masih Perkasa di Era Xabi Alonso
Di bawah asuhan pelatih baru Xabi Alonso, Real Madrid belum tersentuh kekalahan. Meskipun sempat tampil kurang menggigit saat ditahan Al Hilal di laga pembuka, Los Blancos langsung tancap gas dan meraih empat kemenangan beruntun setelahnya.
Mereka memang harus berkeringat saat melawan Dortmund. Setelah unggul 2-0 hingga injury time, Real malah terancam disamakan. Penalti Serhou Guirassy dan peluang Sabitzer di menit ke-99 hampir merusak segalanya jika bukan karena penyelamatan gemilang dari Thibaut Courtois.
Laga kontra PSG akan menjadi ujian sebenarnya, tak hanya soal kualitas lawan, tapi juga sejarah—di mana Madrid sering mematahkan impian PSG, termasuk comeback ikonik tahun 2022. Kini, giliran Alonso membuktikan apakah Madrid tetap punya mental juara di bawah arahannya.
Tanpa Dua Pilar, tapi Penuh Bintang
PSG kehilangan dua bek tengah, Willian Pacho dan Lucas Hernandez, yang terkena kartu merah lawan Bayern. Luis Enrique diprediksi akan menurunkan Lucas Beraldo untuk mengisi kekosongan itu. Ini jadi momen penting bagi sang pemain muda untuk tampil dewasa.
Ousmane Dembele juga belum sepenuhnya fit meski sudah kembali merumput dari bangku cadangan. Namun, PSG masih punya amunisi lain—termasuk Achraf Hakimi, yang selalu terlibat dalam gol dalam tiga laga terakhir. Sang mantan Madridista bisa jadi kartu truf Les Parisiens.
Luis Enrique sendiri punya kenangan manis di turnamen ini, yaitu saat membawa Barcelona juara pada 2015. Sepuluh tahun berselang, ia bisa mengulang pencapaian itu—kali ini bersama klub asal Paris yang haus trofi bergengsi.
Madrid Andalkan Pemain Muda dan Pemain Kunci
Madrid juga tidak tampil dengan kekuatan penuh. Dean Huijsen harus absen karena kartu merah, sementara Eder Militao baru saja pulih dari cedera panjang. Pilihan Alonso pun mengerucut ke Raul Asencio meski ia belum tampil lagi sejak insiden kartu merah di fase grup.
Di sisi lain, Madrid punya kelebihan di lini depan. Bangku cadangan mereka diisi pemain-pemain kreatif dan eksplosif seperti Rodrygo, Brahim Diaz, dan tentu saja esk ikon PSG, Kylian Mbappe. Namun, perhatian utama justru tertuju ke Gonzalo...