Liputan6.com, Jakarta - Timnas Putri U-19 mempekerjakan sosok baru asal Jepang untuk menjadi pelatih menyusul digelarnya ajang ASEAN U-19 Girls' Championship alias Piala AFF Putri U-19 2025.
Dia adalah Akira Higashiyama yang penunjukannya diumumkan secara resmi oleh PSSI melalui unggahan di situs mereka pada Minggu (8/6/2025).
Kehadiran Higashiyama tak ayal mengurangi 'beban' di pundak Satoru Mochizuki yang sebelumnya jadi satu-satunya sosok juru taktik di timnas putri.
Pria yang sudah mempersembahkan gelar juara Piala AFF 2024 itu kini bisa fokus terhadap skuad senior sebab tak perlu lagi menangani tim nasional kelompok umur.
Akira Higashiyama pun mengungkap antusiasmenya pasca ditunjuk sebagai juru taktik bagi timnas putri U-19 Indonesia.
Dia menilai Merah Putih punya potensi besar dalam bidang sepak bola, dengan hal itu menjadi daya tarik baginya menerima tawaran PSSI.
"Saya tahu Indonesia punya potensi besar. Itulah kenapa saya datang ke sini. Saya ingin menerima tantangan ini,” kata pelatih baru Garuda Pertiwi Muda, dilansir dari situs PSSI.
PSSI resmi menjalin kerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA), soal tata kelola liga dan perwasitan. Selain itu, PSSI juga akan memboyong tim pelatih dari Jepang untuk menangani timnas putri Indonesia.
Profil Akira Higashiyama
Adapun Akira Higashiyama merupakan sosok kelahiran Jepang, 9 November 1989. Dia sudah memiliki lisensi kepelatihan A AFC sejak 2019 lalu.
Menilik rekam jejaknya, Higashiyama sudah mengawali kiprah di dunia sepak bola sejak baru berusia 9 tahun di negaranya. Dia lantas bergabung menjadi pemain profesional di klub Thailand, Samut Prakan United, setelah lulus dari universitas pada 2012.
Sejak saat itu, Akira Higashiyama melanglang buana ke beberapa klub di Kamboja, Mongolia, hingga Selandia Baru, sebelum pria berusia 35 tahun itu memilih gantung sepatu sebagai pemain pada 2018
Awal Karier Kepelatihan Akira Higashiyama
Menariknya, karier kepelatihan Akira Higashiyama sudah dimulai sejak sebelum dia pensiun sebagai pesepak bola pada 2018.
Situs Transfermarkt mencatat pria asal Jepang itu sempat menangani Hokuriku University Futures sepanjang periode Januari 2014 hingga Desember 2015.
Kemudian pada 2018, Higashiyama mendapat kepercayaan untuk menangani skuad senior di klub Selandia Baru, Southland United, yang pernah dia bela sebagai pemain. Sayangnya, tugas Higashiyama di sana cuma seumur jagung, yakni sejak Januari 2018 hingga April 2018.
Lepas dari Southland United, Higashiyama menjajal peran ganda di Mongolia bersama Anduud City, yakni sebagai manajer dan match analyst.
Tugas serupa juga dia sandang ketika hijrah ke Nongbua FC, bedanya Higashiyama di momen ini hanya berstatus sebagai asisten manajer.
Sebelum menjadi juru taktik timnas putri U-19 Indonesia, Akira Higashiyama sempat singgah di seitdaknya 3 klub Malaysia, yakni Kuching City, Kelantan United, dan Selangor FC. Di jabatannya yang terakhir, Akira Higashiyama menjadi manajer akademi selam dua tahun lebih, terhitung sejak Ferbuari 2023 sampai Mei 2025.
“Saya pernah menjadi pelatih kepala di Mongolia, lalu bekerja di Thailand dan New Zealand. Saya sudah terbiasa bekerja lintas budaya dan sangat menghormati sepak bola lokal,” papar pelatih berusia 35 tahun soal rekam jejaknya, dinukil dari situs resmi PSSI.
Satu Visi dengan Satoru Mochizuki
Dengan jam terbangnya yang cukup banyak, Akira Higashiyama diharapkan bisa jadi sosok penting dalam membantu mengembangkan sepak bola putri Indonesia. Sang pelatih pun mengaku sudah menjalin diskusi bersama Satoru Mochizuki dan punya visi yang sama dengan sang kompatriot.
“Saya selalu lapar untuk menang, belajar, dan berkembang. Hal ini juga yang saya tanamkan pada pemain dan staf pelatih,” kata Akira Higashiyama lagi.
“Saya sudah bicara dengan Coach Mochi. Kami punya visi yang sama yakni membangun fondasi kuat dan mengantar Timnas Putri ke Piala Dunia,” tandasnya.