Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipastikan akan menghadiri final Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar Minggu ini di East Rutherford, New Jersey. Pernyataan ini ia sampaikan dalam rapat kabinet pada Selasa waktu setempat.
Keputusan ini hadir bersamaan dengan pengumuman FIFA yang membuka kantor perwakilan di Trump Tower, New York. Trofi Piala Dunia Antarklub akan dipajang di sana hingga partai puncak digelar.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari persiapan menuju Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko dengan format baru 48 tim peserta.
MetLife Jadi Panggung Utama Jelang 2026
Final Piala Dunia Antarklub akan berlangsung di MetLife Stadium, markas NFL New York Jets dan Giants. Stadion ini juga dijadwalkan menjadi tempat berlangsungnya final Piala Dunia 2026.
Turnamen edisi tahun ini dianggap sebagai uji coba penting bagi Amerika Serikat sebagai tuan rumah tahun depan. Trump pun menyambut baik peran besar negaranya dalam sepak bola global.
“Saya akan menghadiri pertandingan itu,” ujar Trump kepada wartawan saat rapat kabinet.
FIFA Dapat Dukungan Langsung dari Gedung Putih
Presiden FIFA Gianni Infantino mengumumkan pembukaan kantor FIFA di Trump Tower, menandai komitmen jangka panjang FIFA di Amerika. Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintahan Trump selama penyelenggaraan turnamen.
“Kami mendapat dukungan besar dari pemerintah dan Presiden, baik untuk Piala Dunia Antarklub maupun Piala Dunia tahun depan,” kata Infantino.
Kehadiran kantor FIFA di pusat kota New York juga menjadi simbol keterlibatan AS dalam menyukseskan agenda sepak bola dunia.
Isu Imigrasi Jadi Sorotan Jelang Piala Dunia 2026
Meski dukungan pemerintah terbilang besar, sejumlah kebijakan imigrasi Trump menimbulkan kekhawatiran menjelang Piala Dunia 2026. Termasuk larangan perjalanan dari 12 negara yang pernah diterapkan sebelumnya.
Laporan dari Reuters bahkan menyebut adanya wacana untuk memperluas larangan tersebut menjadi 36 negara.
Meski demikian, Infantino menyatakan bahwa FIFA optimistis dunia akan tetap disambut dengan baik di Amerika Serikat. Ia menegaskan komitmen untuk memastikan turnamen tetap inklusif dan terbuka bagi semua.