TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2025-2030 Al Muzammil Yusuf memperkenalkan sejumlah pengurus teras yang baru ditetapkan usai rampungnya Musyawarah I Majelis Syura pada Selasa-Rabu, 3-4 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Al Muzammil menunjuk dua kader muda PKS yang sebelumnya menjabat sebagai juru bicara DPP PKS ke jabatan strategis yang lebih tinggi. Dua kader muda itu, yakni Muhammad Kholid dan Pipin Sopian.
"Menetapkan Muhammad Kholid sebagai Sekretaris Jenderal dan Pipin Sopian sebagai Kepala Staf Presiden PKS," kata Al Muzammil di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Kamis, 5 Juni 2025.
Sebagaimana mandat Musyawarah I Majelis Syura, dia melanjutkan, Presiden PKS juga diminta untuk menunjuk Bendahara Umum periode baru. Jabatan ini dipercayakan kepada kader muda PKS Nur Hadi.
Al Muzammil menjelaskan PKS di seluruh tingkat kepengurusuan akan memberikan ruang signifikan kepada anak-anak muda sebagai wujud keberpihakan dalam kaderisasi dan regenerasi.
Ia berharap langkah pengurus pusat dapat diturunkan ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk memberikan ruang kepada para kader muda unjuk gigi.
"Ini bentuk menguatkan komitmen kami pada nilai bersih, peduli, profesional, serta membangun tata kelola partai yang baik dan mengedepankan merit sistem," ujar Al Muzammil.
Sebelumnya, hasil Musyawarah I Majelis Syura PKS menetapkan Muhammad Sohibul Iman sebagai Ketua Majelis Syura menggantikan Salim Segaf Aljufri. Pada forum itu, ditetapkan juga Al Muzammil Yusuf sebagai Presiden PKS menggantikan Ahmad Syaikhu.
Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS Mulyanto menuturkan alasan dipilihnya Muhammad Sohibul Iman dan Al Muzammil Yusuf sebagai pemimpin tinggi PKS untuk masa bakti 2025-2030.
Mulyanto mengatakan Sohibul Iman dan Al Muzammil merupakan nama-nama yang pernah menduduki jabatan strategis di PKS sebelum terpilih menjadi Ketua Majelis Syura dan Presiden partai.
"Beliau-beliau ini figur yang kenyang pengalaman dalam memimpin," kata Mulyanto saat dihubungi pada Kamis, 5 Juni 2025.
Mulyanto menegaskan, meski akan dipimpin oleh pimpinan baru, arah politik PKS akan tetap sehaluan alias tidak berubah dari segi apa pun. "Inshaallah hanya memperbaiki yang dianggap kurang," katanya.