TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Al Muzzammil Yusuf mengatakan, partainya belum bisa menentukan sikap terkait pemberian dukungan kepada Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2029 mendatang.
Dia menjelaskan, isu-isu besar pemerintah, khususnya pemilihan presiden akan dibahas mendalam dan diputuskan oleh Majelis Syura sebagai lembaga tertinggi di internal PKS. "Sebagai Presiden PKS, saya tidak bisa mendahului yang belum disampaikan Majelis Syura," kata Muzzammil di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Kamis, 5 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati begitu, kata dia, PKS tetap berkomitmen mendukung pelbagai program pemerintahan Prabowo. Alasannya, keberhasilan program pemerintah adalah kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemaslahatan inilah, dia melanjutkan, yang menjadi prinsip didirikannya PKS. "Karena itu kami berjuang untuk keberhasilan Pak Presiden dan kebahagiaan 280 juta rakyat Indonesia," ujar dia.
Adapun mengenai dukungan kepada pemerintahan Prabowo, kata Al Muzzammil, sebagai mitra koalisi partai pendukung pemerintah, PKS tetap berupaya memberikan masukan kritis dan solutif melalui legislator di parlemen.
Di samping itu, dia mengatakan, hubungan PKS dengan Prabowo juga terbilang amat baik. Sebab, PKS telah bermitra dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu sejak Pemilu 2014 dan 2019. "Saya dan Pak Sohibul Iman bahkan pernah berdialog hanya bertiga. Jadi, sudah sangat dekat," ucap Al Muzzammil.
Sebelumnya, pada Kongres Luar Biasa ke-VII Partai Gerindra pada 13, Februari lalu memutuskan kembali mencalonkan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di 2029.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Wihadi Wiyanto mengatakan, permintaan untuk mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden Gerindra di 2029, berasal dari permintaan kader.
Kendati begitu, dia tak menjelaskan rinci alasan para kader kembali memberikan amanah kepada mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu.
Kemudian dua hari setelahnya atau pada perayaan hari ulang tahun Partai Gerindra, Prabowo mengatakan dirinya meminta agar tidak dicalonkan kembali apabila program-program di periode pertama pemerintahannya tidak berjalan baik.
"Kalau program saya tidak berhasil, tidak perlu Saudara mencalonkan saya lagi," kata Prabowo, Sabtu 15 Februari lalu.