Liputan6.com, Jakarta Karier Piche Kota tengah melambung tahun ini. Tereliminasi di babak Spekta 9 Indonesia Idol 2025, ia menembus trending di YouTube setelah merekam ulang lagu “Pada Satu Cinta” dari Yovie Widianto. Versi aslinya dibawakan Glenn Fredly.
Pekan ini, Piche Kota manggung dalam closing ceremony Festival Jakarta Great Sale alias FJGS 2025 yang dihelat di Mal Atrium Senen Jakata, pada Kamis (19/7/2025). Penampilannya dibuka dengan “Kenangan Terindah” yang dulu dipopulerkan Samsons.
Setelahnya, Piche Kota memberondong penonton closing ceremony FJGS 2025 dengan sejumlah hit antara lain “Aishiteru” (Zivillia), “Tetap Dalam Jiwa” (Isyana Sarasvati), “Anugerah Terindah” (Andmesh), hingga “Semata Karenamu” (Mario G Klau).
“Ini pertama kali Piche nyanyi di mal sebesar ini ya,” ucap Piche Kota di atas panggung. “Lagu berikut lagu Piche yang baru dirilis kemarin. Semoga lagunya makin disukai banyak orang dan teman-teman selalu suka (sama lagunya),” imbuhnya.
“Lagu yang dikasih Mas Yovie Widianto buat kita remake. Terima kasih juga buat Mas Yovie yang sudah kasih kepercayaan buat saya me-remake lagu ini. Oke, apa judulnya?” tanya Piche Kota kepada para penonton.
Piche Kota dan Rano Karno
Mereka pun berteriak, “Pada Satu Cinta.” Piche Kota mengakhiri aksinya dengan tembang lawas “Hidup Untukmu, Mati Tanpamu” (NOAH). Piche Kota tampil kasual berkemeja putih lengan pendek yang dipadu celana panjang biru muda.
Tak hanya Piche Kota, closing cremony juga dihadiri Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno yang dikenal publik lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan. General Manager Mal Atrium Senen Jakarta, Rynto Mulyono, membenarkan.
“Ya betul sekali, kami berperan aktif di APPBI dan memang kami pengurus di sana. Kami diamanatkan untuk closing ceremony. Di samping ada Piche Kota, closing ceremony ditutup Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno,” katanya, jelang Piche Kota manggung.
Daya Tarik Sekaligus Momentum
Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com, Rynto Mulyono menyatakan, kehadiran seniman muda dan beragam event diharapkan menjadi daya tarik sekaligus momentum untuk mengajak warga Jakarta mampir ke kawasan Atrium Segitiga Senen Jakarta yang ikonis.
Direktur Utama Atrium Senen Jakarta, Elly Christin menambahkan sempat ganti nama menjadi Millennium Mall, kini saatnya pusat belanja yang didirikan pada 1992 itu kembali ke asal. “Kami kembali tapi mengadakan pembaruan,” ujar Elly Christin.
Event Merangkul Semua Usia
Penyegaran dilakukan dari aspek desain interior hingga sejumlah kegiatan dengan melibatkan pengunjung lintas generasi. Tak hanya menyasar Gen Z, dengan kata lain seluruh anggota keluarga. Tidak menutup kemungkinan, mengundang seniman atau artis.
“Pasti, kita juga merangkul Gen Z. Kalau artis kayaknya enggak sebulan sekali juga ya. Kami adakan event-event tapi lebih ke keluarga karena kami enggak mau hanya satu kalangan yakni muda. Kami juga mau merangkul semuanya,” ia menyambung.