Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira datang bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengumumkan bahwa surat permohonan naturalisasi untuk striker keturunan Belanda, Mauro Zijlstra, telah ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Selain Mauro Zijlstra, tiga pemain tim nasional putri, yakni Isabel Kopp, Isabelle Nottet, dan Pauline van de Pol, juga turut mendapatkan restu serupa dari Presiden.
Persetujuan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam upaya PSSI memperkuat skuad Timnas Indonesia di berbagai level.
Proses naturalisasi merupakan bagian dari strategi PSSI untuk melakukan regenerasi dan meningkatkan kualitas pemain di tim nasional, baik putra maupun putri. Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional.
Meskipun persetujuan presiden telah didapatkan, proses naturalisasi ini belum sepenuhnya rampung. Tahap selanjutnya adalah menunggu pembahasan dan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
Erick Thohir optimis DPR akan memberikan dukungan penuh terhadap proses ini, mengingat urgensi dan kebutuhan akan talenta-talenta baru untuk memperkuat timnas.
Persetujuan Presiden dan Langkah Selanjutnya
Penandatanganan ini merupakan lampu hijau penting dari pemerintah untuk melanjutkan proses administrasi selanjutnya. Erick Thohir mengungkapkan bahwa persetujuan ini adalah buah dari komunikasi intensif antara PSSI dan pihak kepresidenan.
Setelah mendapat tanda tangan presiden, berkas naturalisasi keempat pemain tersebut kini berada di meja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, proses pembahasan di DPR baru akan dilanjutkan pada bulan Agustus mendatang. Hal ini dikarenakan saat ini DPR sedang dalam masa reses, sehingga agenda legislatif akan kembali aktif setelah masa istirahat berakhir.
Ketua Umum PSSI telah menjalin komunikasi dengan pihak DPR terkait percepatan proses ini. Erick Thohir berharap DPR dapat memberikan dukungan penuh agar proses naturalisasi dapat segera diselesaikan. Kecepatan penyelesaian proses ini sangat krusial, terutama mengingat jadwal padat kompetisi dan kualifikasi yang akan dihadapi Timnas Indonesia di masa mendatang.
Profil dan Statistik Impresif Mauro Zijlstra
Mauro Zijlstra adalah seorang striker muda berusia 20 tahun yang saat ini bermain untuk klub Belanda, FC Volendam. Penampilannya di level junior menunjukkan potensi besar yang dimilikinya. Musim lalu, Zijlstra berhasil mencetak 17 gol dan empat assist dari 21 penampilan bersama tim muda Volendam, sebuah catatan yang cukup impresif untuk pemain seusianya.
Performa cemerlangnya di tim muda tidak luput dari perhatian pelatih tim utama. Zijlstra berhasil menembus skuad senior FC Volendam dan tampil sebanyak tujuh kali di berbagai kompetisi. Ia mencatatkan satu penampilan di Piala Belanda (KNVB Beker) dan enam penampilan di Eerste Divisie, kasta kedua liga sepak bola Belanda. Pengalaman bermain di level senior ini tentu menjadi nilai tambah bagi potensi kontribusinya di Timnas Indonesia.
Terbaru, Mauro Zijlstra telah resmi dipromosikan ke skuad utama FC Volendam untuk musim kompetisi 2025/2026. Ini berarti ia akan berlaga di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda, sebuah panggung yang lebih kompetitif. Kenaikan level ini diharapkan dapat semakin mengasah kemampuan dan pengalaman Zijlstra sebagai seorang penyerang, menjadikannya aset berharga bagi Timnas Indonesia di masa depan.
Strategi Regenerasi Timnas dan Proyeksi Mauro Zijlstra
Erick Thohir menjelaskan bahwa naturalisasi Mauro Zijlstra merupakan bagian integral dari strategi regenerasi Timnas Indonesia. PSSI berupaya mengisi kekosongan posisi penyerang murni yang saat ini menjadi salah satu tantangan bagi skuad Garuda. Krisis striker semakin terasa setelah Ole Romeny mengalami cedera dan dipastikan absen pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober 2025.
Dengan usianya yang masih sangat muda, 20 tahun, Mauro Zijlstra diproyeksikan untuk memperkuat Timnas U-23 Indonesia terlebih dahulu. Ia ditargetkan untuk ambil bagian dalam babak kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang akan diselenggarakan pada bulan September mendatang di Sidoarjo, Jawa Timur. Kehadirannya diharapkan dapat menambah daya gedor dan variasi serangan bagi timnas U-23.
Jika performanya memenuhi ekspektasi, Mauro Zijlstra juga memiliki peluang besar untuk dipromosikan ke skuad tim nasional senior. Ia diproyeksikan untuk mengisi lini serang Timnas Indonesia yang akan berlaga di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi pada Oktober 2025. Namun, PSSI menegaskan bahwa tidak ada jaminan langsung bagi pemain naturalisasi untuk masuk tim senior, melainkan akan membangun strata tim nasional berdasarkan performa dan kebutuhan.
Calon Pemain Naturalisasi Lainnya
Selain Mauro Zijlstra dan tiga pemain timnas putri, Erick Thohir juga mengisyaratkan adanya 1-2 calon pemain naturalisasi lain yang sedang dalam radar PSSI. Para pemain ini diproyeksikan untuk proses naturalisasi pada bulan Oktober mendatang. Namun, PSSI belum dapat mengungkapkan identitas mereka ke publik untuk saat ini.
Erick Thohir menekankan pentingnya prinsip “hitam di atas putih” atau dokumen resmi sebelum mengumumkan nama-nama tersebut. Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan kesediaan pemain dan orang tua mereka untuk secara resmi membela Timnas Indonesia. PSSI ingin menghindari spekulasi dan hanya akan merilis nama setelah semua persyaratan administratif dan komitmen dari pemain terpenuhi.
Pendekatan hati-hati ini menunjukkan komitmen PSSI untuk melakukan proses naturalisasi secara transparan dan terukur. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemain-pemain berkualitas yang benar-benar berkomitmen untuk memajukan sepak bola Indonesia. Dengan demikian, setiap pemain naturalisasi yang bergabung diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan Timnas Indonesia di masa depan.