Media Sosial Penuh Negativitas, Rasa Percaya Diri Remaja Bisa Hancur Perlahan

1 month ago 35
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun, di balik segala kemudahan dan hiburan yang ditawarkan, ada bahaya yang mengintai. Paparan konten negatif dan konflik berkepanjangan yang berdampak buruk pada kesehatan mental, termasuk turunnya rasa percaya diri.

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari Tigagenerasi dan Citra Ardhita Psy Services, Ayoe Sutomo, menegaskan bahwa media sosial yang dipenuhi hal-hal negatif bisa memengaruhi kondisi emosional remaja secara perlahan tetapi signifikan.

"Ketika remaja terus-menerus terpapar situasi konflik dan negativitas di media sosial, ada kaitannya dengan penurunan rasa percaya diri," ujar Ayoe Sutomo, yang juga dikenal sebagai penulis buku Sekolah untuk Anakku, kepada Health Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat, Selasa, 10 Juni 2025.

Fenomena ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari komentar kasar, perundungan daring (cyberbullying), hingga perbandingan sosial yang membuat remaja merasa tidak cukup baik.

Jika terus terjadi, kondisi ini bisa menggerus kepercayaan diri dan berdampak ke berbagai aspek kehidupan remaja, seperti hubungan sosial, prestasi akademik, dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Kecemasan dan Perspektif Hidup yang Sinis

Dampak negatif dari media sosial tidak berhenti sampai di sana. Paparan konten yang penuh konflik dan emosi negatif bisa memicu kecemasan kronis.

Ketika remaja merasa diserang atau tidak aman di dunia maya, mereka bisa mengalami stres berkepanjangan yang merusak kestabilan emosional.

"Kalau tiap hari terpapar dengan hal yang seperti itu, sangat mungkin untuk terjadi kecemasan yang sifatnya kronis," tambah Ayoe.

Lama-kelamaan, remaja yang terbiasa menghadapi lingkungan digital yang tidak sehat bisa membentuk pandangan hidup yang defensif dan sinis.

Mereka menjadi sulit mempercayai orang lain, menutup diri, atau bahkan menghindari interaksi sosial secara keseluruhan.

Hal ini tentu berbahaya bagi perkembangan psikososial mereka di masa remaja, fase penting dalam pembentukan identitas diri.

Orang Tua Perlu Aktif Mendampingi

Untuk mencegah dampak buruk ini, Ayoe menyarankan agar orang tua tidak tinggal diam.

Pendampingan digital sangat diperlukan, bukan hanya dengan membatasi waktu layar, tetapi juga mengajak anak berdiskusi tentang konten yang mereka lihat dan rasakan.

"Penting untuk membangun kebiasaan digital yang sehat. Bukan hanya membatasi, tapi juga mendampingi dan memberi ruang untuk anak bercerita," ujarnya.

Selain itu, detoks media sosial secara berkala juga bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga kesehatan mental remaja.

Mengalihkan perhatian anak pada aktivitas di dunia nyata yang membangun rasa percaya diri, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial, adalah langkah bijak.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article