Liputan6.com, Jakarta Mamelodi Sundowns bersiap menghadapi tantangan terbesar mereka sejauh ini di Piala Dunia Antarklub 2025. Klub asal Afrika Selatan itu akan berjumpa raksasa Bundesliga, Borussia Dortmund, pada matchday kedua Grup F. Duel ini akan digelar di TQL Stadium, Cincinnati, pada Sabtu, 21 Juni 2025, pukul 23.00 WIB.
Meski berstatus tim unggulan dari pot terbawah, semangat Sundowns tak bisa diremehkan. Mereka baru saja mencatatkan kemenangan perdana di ajang ini saat menaklukkan Ulsan Hyundai 1-0. Gol tunggal Iqraam Rayners menjelang jeda babak pertama menjadi penentu langkah penting Masandawana.
Di sisi lain, Borussia Dortmund datang sebagai tim dengan peringkat ketiga tertinggi dari Eropa, berdasarkan ranking empat tahunan UEFA. Namun, tekanan tinggi juga melekat pada mereka, apalagi setelah start mengecewakan melawan Fluminense.
Musim Domestik Gemilang, Panggung Dunia Menantang
Sundowns tampil luar biasa di liga domestik dengan meraih gelar juara Liga Utama Afrika Selatan untuk kali kedelapan berturut-turut. Mereka unggul 12 poin dari pesaing terdekat, Orlando Pirates, menunjukkan dominasi yang tak tergoyahkan. Musim ini juga menandai kebangkitan mereka di level kontinental.
Kembali tampil di final Liga Champions CAF untuk pertama kalinya sejak 2016, Sundowns sayangnya harus puas sebagai runner-up. Mereka kalah agregat 2-3 dari Pyramids FC, klub asal Mesir yang bermain sangat efektif. Meski begitu, capaian itu jadi modal berharga untuk tampil percaya diri di ajang dunia.
Tak hanya soal prestasi, aspek finansial juga memberi motivasi besar. Partisipasi mereka di Piala Dunia Antarklub ini sudah menghadirkan pendapatan sekitar $11,55 juta (sekitar Rp189 miliar), jauh lebih besar dibanding hadiah juara Liga Champions CAF yang hanya di bawah $5 juta (sekitar Rp82 miliar).
Dortmund Butuh Jawaban, Bukan Alasan
Berbanding terbalik dengan Sundowns, Borussia Dortmund justru harus menjawab banyak pertanyaan usai hasil imbang tanpa gol melawan Fluminense. Laga perdana mereka diwarnai cuaca buruk dan kondisi lapangan yang buruk di MetLife Stadium. Namun, itu tak cukup untuk menutupi fakta bahwa mereka kalah dominan.
Fluminense lebih banyak mengancam, memaksa Gregor Kobel bekerja keras di bawah mistar. Dortmund hanya sesekali keluar dari tekanan, dan jelas butuh peningkatan signifikan untuk menghindari hasil mengecewakan kedua. Kritik terhadap performa mereka menguat seiring ekspektasi tinggi dari penggemar dan media.
Pelatih Niko Kovac diyakini akan melakukan rotasi penting di laga kedua ini. Skuatnya masih bertabur bintang dan punya kedalaman cukup untuk membalikkan keadaan. Dengan status unggulan, hanya kemenangan yang bisa menyelamatkan muka BVB di Cincinnati.
Perubahan di Lapangan dan Harapan dari Tribune
Sundowns kembali akan mendapat dukungan penuh dari suporter mereka, yang memadati stadion saat laga melawan Ulsan. Kehadiran Themba Zwane sebagai kapten membawa semangat tambahan. Pemain senior itu kembali memimpin setelah absen cukup lama dan jadi simbol kebangkitan Masandawana.
Di lini belakang, Keanu Cupido tampil mengejutkan dengan permainan solidnya. Ia kemungkinan besar akan tetap dipercaya sebagai starter. Sementara itu, Lebo Mothiba tengah mengincar posisi starter usai tampil cukup impresif dalam dua laga terakhir sebagai pemain pengganti.
Dari kubu Dortmund, beberapa nama muda akan jadi sorotan. Jobe Bellingham melakoni debut sebagai pemain pengganti dan diharapkan tampil lebih banyak. Felix Nmecha dan Jamie Bynoe-Gittens juga menampilkan performa menjanjikan, siap memberi warna baru dalam laga yang penuh tekanan ini.