Liputan6.com, Jakarta Cristiano Ronaldo kembali menjadi pusat perhatian. Bukan hanya karena gol krusialnya yang mengantar Portugal ke final UEFA Nations League 2024/2025, tapi juga karena kontroversi yang menyelimuti proses terjadinya gol tersebut.
Laga semifinal antara Portugal vs Jerman diwarnai tensi tinggi dan drama besar. Di menit ke-68, saat kedudukan imbang 1-1, Ronaldo mencetak gol yang menentukan hasil laga. Umpan silang dari sisi kiri dikirim Nuno Mendes diteruskan Ronaldo menjadi gol.
Gol tersebut menjadi penentu kemenangan 2-1 untuk Portugal. Namun, beberapa saat setelah bola bersarang di gawang, para pemain Jerman langsung mengangkat tangan, meminta wasit memeriksa kemungkinan offside.
Dari pandangan mata biasa, posisi Ronaldo memang terlihat meragukan. Ia berdiri sangat dekat dengan garis terakhir pertahanan Jerman. Bahkan, dalam beberapa cuplikan foto dan tayangan ulang, terlihat seolah-olah ia sedikit lebih maju.
Penjelasan Laws of the Game IFAB dan VAR
Setelah peninjauan cukup singkat, VAR menyatakan gol sah. Wasit pun menunjuk ke titik tengah lapangan. Portugal berpesta, sementara kubu Jerman hanya bisa geleng kepala.
Keputusan itu lantas menimbulkan pro dan kontra. Tapi jika kita melihat dari sudut pandang hukum permainan, keputusan tersebut punya dasar kuat. Mengacu pada Pasal 11 IFAB Laws of the Game 2024/25 tentang offside, berikut ini penjelasannya:
Seorang pemain tidak berada dalam posisi offside jika:
- Ia berada di belakang bola saat bola dimainkan, atau
- Ia sejajar atau berada di belakang dua pemain terakhir lawan (biasanya termasuk kiper), atau
- Ia menerima bola langsung dari: tendangan gawang, tendangan sudut, atau lemparan ke dalam.
Dalam konteks gol Ronaldo:
- Umpan dari Nuno Mendes datang dari sisi kiri, bukan dari tendangan bebas, sepak pojok, atau lemparan ke dalam.
- Tayangan ulang VAR menunjukkan bahwa saat bola dilepas Mendes, Ronaldo berada di belakang bola atau sejajar dengan garis bola.
Secara teknis, berdasarkan aturan IFAB, posisi Ronaldo tidak offside. Bahkan jika ia tampak sangat tipis dengan garis pertahanan lawan, posisi sejajar tetap dianggap onside. Dalam kasus seperti ini, bantuan teknologi VAR sangat krusial untuk memastikan keadilan di lapangan.
Apa Makna Gol Ini bagi Cristiano Ronaldo dan Portugal?
Gol tersebut merupakan gol internasional ke-137 bagi Cristiano Ronaldo, yang sekaligus memperpanjang rekornya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dalam sepak bola internasional pria.
Lebih dari sekadar angka, gol itu tercipta ke gawang Jerman, salah satu rival terberat Portugal sepanjang sejarah. Hal ini membuat momen tersebut terasa semakin istimewa, baik bagi Ronaldo maupun tim nasional Portugal.
Selain itu, gol tersebut menjadi titik balik dalam laga semifinal yang berjalan ketat dan penuh tekanan. Ronaldo sekali lagi membuktikan bahwa di usia 40 tahun, ia masih memiliki kemampuan untuk tampil menentukan pada saat-saat krusial. Sebuah pengingat bahwa kelas sejati tak pernah lekang oleh waktu.