Liputan6.com, Jakarta Chelsea melangkah ke final Piala Dunia Antarklub 2025 usai mengalahkan Fluminense 2-0. Dua gol Joao Pedro menjadi pembeda dalam laga semifinal yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey.
Pemain asal Brasil itu mencetak gol cantik di masing-masing babak, membuat lawan yang dulu membesarkannya harus angkat koper. Namun kemenangan ini sedikit ternoda oleh cederanya Moises Caicedo menjelang akhir pertandingan.
Bagi Chelsea, turnamen ini tak hanya memperlihatkan peningkatan performa, tetapi juga menjadi sumber keuntungan besar dari sisi finansial.
Joao Pedro Jadi Kunci Kemenangan
Joao Pedro membuka skor dengan tembakan jarak jauh yang menembus sudut atas gawang Fluminense di babak pertama. Ia menahan selebrasi sebagai bentuk respek pada mantan klubnya.
Di babak kedua, Pedro menggandakan keunggulan usai menerima umpan indah dari Enzo Fernandez. Ia menggiring bola, memotong ke dalam, dan melepaskan tembakan keras yang membentur mistar lalu masuk.
Dua gol itu mengantar Chelsea ke final dan memperlihatkan betapa cepatnya sang pemain beradaptasi di bawah arahan Enzo Maresca.
Fluminense Harusnya Dapat Penalti?
Fluminense memiliki beberapa peluang emas untuk mencetak gol. Di babak pertama, Marc Cucurella melakukan penyelamatan di garis gawang yang menjaga keunggulan Chelsea tetap aman.
Tak lama setelah itu, Fluminense menuntut penalti setelah bola mengenai tangan Trevoh Chalobah di kotak penalti. Wasit sempat menunjuk titik putih sebelum mengubah keputusannya usai melihat VAR.
Tangan Chalobah dianggap berada dalam posisi natural, sehingga wasit membatalkan penalti yang sempat membuat kubu Fluminense dan suporter mereka bersorak marah.
Chelsea Kantongi Rp1,2 Triliun dari Turnamen
Chelsea telah mengumpulkan hadiah sebesar 60 juta pounds (sekitar Rp1,2 triliun rupiah) dari keikutsertaan mereka di turnamen ini. Angka itu mencakup hadiah karena mencapai final serta bonus partisipasi.
Turnamen ini menjadi pengalaman positif bagi skuad Maresca. Dalam waktu dua pekan sejak kalah dari Flamengo di fase grup, Chelsea tampil jauh lebih stabil dan konsisten.
Meski belum banyak mendapat perhatian di dunia, turnamen ini terbukti membawa manfaat besar bagi perkembangan dan kepercayaan diri tim.