Liputan6.com, Jakarta Pierluigi Collina menyebut bahwa inovasi teknologi perwasitan di Piala Dunia Antarklub 2025 telah melebihi ekspektasi. Kompetisi edisi pertama dengan format 32 tim ini menjadi ajang uji coba penggunaan kamera tubuh (ref cam) untuk wasit serta aturan baru yang membatasi waktu penguasaan bola oleh kiper.
“Penggunaan ref cam di Piala Dunia Antarklub 2025 melampaui harapan kami,” ujar Collina yang kini menjabat sebagai Ketua Komite Wasit FIFA.
Ia menyatakan bahwa banyak komentar positif masuk dari publik hingga muncul permintaan agar teknologi ini diterapkan secara luas, bahkan di cabang olahraga lain.
Tak hanya memberi pengalaman baru bagi penonton, ref cam juga dinilai sangat berguna untuk edukasi wasit dan menganalisis insiden yang terjadi di lapangan.
Aturan Baru 8 Detik untuk Kiper Kurangi Pemborosan Waktu
Turnamen ini juga memperkenalkan perubahan pada Hukum 12.2a yang disahkan oleh IFAB pada Maret 2025.
Kini, jika kiper memegang bola lebih dari delapan detik, wasit akan memberikan tendangan sudut untuk tim lawan, menggantikan aturan lama berupa tendangan bebas tidak langsung setelah enam detik.
Collina menyebut implementasi aturan ini berhasil menjaga tempo permainan. “Kami tidak lagi melihat penjaga gawang berlama-lama menahan bola. Hanya dua pelanggaran terjadi sepanjang turnamen, artinya aturan ini dihormati,” jelasnya.
Tujuan utama dari aturan ini, lanjutnya, bukan untuk menghukum kiper dengan tendangan sudut, tetapi untuk mencegah pemborosan waktu secara keseluruhan, dan hal itu tercapai sepenuhnya.
Teknologi Offside Semi-Otomatis Percepat Keputusan
FIFA juga menguji versi terbaru dari teknologi offside semi-otomatis. Teknologi ini terbukti mempercepat keputusan dalam situasi offside, sehingga menghindari momen ketika penyerang berlari puluhan meter hanya untuk melihat bendera dikibarkan belakangan.
“Peringatan offside dikirim lebih awal ke asisten wasit saat posisi sudah jelas. Ini membantu menghasilkan keputusan yang tepat,” ujar Collina. Ia menyebut keputusan gol yang dianulir maupun yang disahkan semuanya sesuai, berkat dukungan teknologi ini.
Sebanyak 117 ofisial pertandingan dari 41 asosiasi anggota ditugaskan memimpin 63 pertandingan selama turnamen. Collina menutup komentarnya dengan menyebut turnamen ini sebagai momen bersejarah yang membanggakan bagi semua wasit yang terlibat.