
WILAYAH Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dinilai rawan bencana angin puting beliung pada saat musim kemarau basah seperti saat ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengingatkan warga agar lebih waspada potensi bencana angin.
"Meski musim kemarau, tetap berpotensi terjadi angin puting beliung karena kemarau basah yang memungkinkan turun hujan sedang, hingga lebat. Warga sebaiknya berhati hati," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto, kepada wartawan, Kamis (31/7).
Menurut dia, pada musim kemarau kali ini masih ada cuaca ekstrem. Potensi terjadi hujan deras dengan angin puting beliung juga ada. Warga diminta melaporkan kejadian bencana dan menghindar jika melihat tanda-tanda bencana.
"Apabila ada tanda-tanda bencana, warga diminta untuk menghindari. Namun bila bencana terjadi segeralah untuk melaporkan pada BPBD atau pemerintah terdekat," ujarnya
Ia menyebutkan, bencana alam terakhir akibat cuaca ekstrem terjadi Senin (28/7/2025) sekitar pukul 22.00 WIB di Dusun Tlilir RT 01 RW 01, Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo. Ketika itu, angin kencang merusak bangunan warga.
Ia menjelaskan, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan atap dan tiga ruangan pada rumah milik warga bernama Muslimin mengalami kerusakan kategori rusak sedang. Tiga ruangan tersebut pada bagian dapur, ruang tengah dan kamar tidur dengan Luas 10 x 8 meter.
"Perkiraan kerugian akibat bencana itu sebesar Rp 21,2 juta. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini," pungkasnya. (H-4)