TEMPO.CO, Solo - Mantan presiden, Joko Widodo, menyatakan tidak berminat untuk masuk ke Partai Persatuan Pembangunan, yang sedang mencari calon ketua umum. Jokowi menyatakan bakal menolak jika ada yang mencalonkanya menjadi Ketua Umum PPP.
"Nggak lah. Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, kompetensi," kata Jokowi ketika ditemui wartawan di rumahnya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 6 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun sejumlah tokoh disebut-sebut masuk dalam bursa calon Ketua Umum PPP menjelang pelaksanaan muktamar partai tersebut tahun ini. Nama-nama tokoh yang muncul baik dari internal maupun eksternal PPP.
Jokowi bahkan disebut sebagai salah satu tokoh yang diajak berdiskusi oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy seputar nama-nama bakal calon Ketua Umum PPP tersebut.
Selain nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Rommy juga menyebut telah melakukan pendekatan terhadap sejumlah tokoh nasional lain. Beberapa di antaranya berasal dari luar PPP, seperti Menteri Sosial Saifullah Yusuf, penasihat khusus Presiden bidang pertahanan nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, serta mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Nama Anies Baswedan juga termasuk yang pernah dibujuk Rommy untuk masuk dan memimpin PPP. Jokowi mengatakan saat ini banyak nama calon Ketua Umum PPP yang sudah beredar. Jokowi menyatakan lebih berminat dengan Partai Solidaritas Indonesia. "Kan (PPP) banyak. Banyak sekali. Saya di PSI saja lah," ucap dia.
PSI telah membuka pendaftaran bakal calon ketua umum pada Selasa, 13 Mei 2025. Pendaftaran dibuka hingga 23 Juni 2025. Jokowi masuk bursa calon Ketua Umum PSI.