Liputan6.com, Jakarta Ada sejumlah catatan menarik dari ajang Creative Talks Road to Kongres 1 Gekrafs bertema “Peran Ilustrator dan Fashion untuk Memajukan Ekonomi Kreatif” di Jakarta, Kamis (10/7/2025). Sejumlah fakta dan data terkuak dalam sesi gelar wicara.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) RI mencatat hampir lima tahun terakhir pertumbuhan lapangan kerja di sektor ekraf berkisar 1 sampai 2,5 juta orang. Dari sektor itu, 80 persen didominasi tiga subsektor, yakni kriya, kuliner dan fashion alias mode.
Ketua OKK dan Pengembangan Wilayah DPP Gekrafs, Noval Abuzarr, mengingatkan, sektor ekraf mengandalkan inovasi, kreativitas, dan keterampilan seniman di berbagai bidang seperti seni musik, desain, teknologi digital, hingga kuliner.
“Ekraf bisa memberi pekerjaan ke banyak orang. Indonesia harus menjadikan ekraf sebagai masa depan. SDM-nya makin lama terbatas, tapi ekraf basic-nya adalah ide manusia. Ide manusia itu tidak ada batasnya,” katanya lalu menyinggung HAKI.
Kriya, Fesyen atau Kuliner?
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (12/7/2025), Noval Abuzarr mencontohkn, kopi di rumah bisa dijual Rp5 ribu. Jika dikemas menarik, harga bisa lebih tinggi. Ekraf memiliki nilai tambah. Ia pun memberi kiat bagi pelaku ekraf pemula.
“Pertama, menentukan produk kriya, fesyen, makanan atau gabungan. Kedua, lakukan manajemen keuangan. Uang bisnis dan pribadi jangan dicampur. Ketiga, packaging dirapikan atau dibuat lebih bagus,” Noval Abuzarr menyambung.
Melalui HAKI
“Atau mungkin bisa pakai aplikasi AI yang murah dan sebagainya. Terakhir, daftarkan melalui HaKI (Hak Kekayaan Intelektual -red). Jadi, ketika produk atau karya seni Anda laris atau disambut hangat, tidak dicaplok,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Banom UMKM DPP Gekrafs, Faizal Hermiansyah mengamini langkah Noval Abuzarr dalam memajukan industri ekraf. Menurutnya, transformasi UMKM ke ekraf adalah kunci menuju kemandirian ekonomi dan keberlanjutan usaha.
Rembuk Kreatif Nasional
Ini juga membuka peluang karya anak bangsa mendapat pengakuan dunia. “Ketika ekonomi kreatif menyatu dengan UMKM, lahirlah inovasi lokal yang mampu bersaing di pasar global,” Faizal Hermiansyah berbagi keyakinan.
Seperti diketahui, Gekrafs akan menggelar Rembuk Kreatif Nasional (Reknas) dari 18 hingga 20 Juli 2025 di Gelora Bung Karno Baseball Field, Jakarta. Reknas adalah forum nasional pelaku kreatif untuk merumuskan arah bersama.