Liputan6.com, Jakarta - Anjing laut pelabuhan (Phoca vitulina) ternyata memiliki kemampuan luar biasa dalam bernavigasi. Dengan kumis sensitif dan indra lainnya yang dimiliki, mereka dapat bergerak dengan mudah di lingkungan yang minim visibilitas.
Penelitian terbaru mengungkap, anjing laut pelabuhan kemungkinan menggunakan aspek penting dari penglihatan mereka untuk menentukan arah pergerakan, bahkan dalam kondisi perairan yang sangat gelap.
Riset terbaru yang dipublikasikan pada 29 Mei dalam Journal of Experimental Biology memberikan petunjuk baru mengenai kemampuan ini.
Melalui simulasi berenang, para ilmuwan menemukan bahwa partikel-partikel dalam air keruh yang bergerak melintasi retina mata anjing laut dapat memberikan informasi tentang arah yang mereka tuju.
Anjing laut pelabuhan umum ditemukan di sepanjang pesisir timur dan barat Amerika Serikat. Mamalia dewasa ini memiliki panjang sekitar 1,5 hingga 1,8 meter dan sering terlihat beristirahat di bebatuan, terumbu karang, pantai, dan bongkahan es saat tidak mencari makan di laut.
Gaya hidup pesisir ini mengharuskan mereka untuk mampu menavigasi perairan yang seringkali ramai dan berlumpur demi kelangsungan hidup.
“Kami ingin mengetahui apakah anjing laut pelabuhan dapat menentukan arah pergerakan mereka berdasarkan medan aliran optik--pola gerakan pada retina yang dihasilkan saat anjing laut bergerak melewati objek-objek yang terlihat--termasuk partikel-partikel di dalam air,” ujar Frederike Hanke, salah satu penulis studi dan ahli neuroetologi di Universitas Rostock, Jerman, dikutip dari Popular Science, Rabu (4/6/2025).
Untuk menguji hal ini, Hanke dan timnya merancang simulasi komputer yang menyerupai game arcade (video game) untuk tiga anjing laut yang dipelihara. Tiga simulasi berbeda ditampilkan kepada Nick, Luca, dan Miro--nama-nama anjing laut tersebut.