Memasuki babak kedua, Chelsea tak mengendurkan tekanan. Moises Caicedo nyaris menggandakan keunggulan lewat tembakan keras dari luar kotak, namun bola masih melambung tipis di atas mistar.
Marc Cucurella kembali mendapat peluang usai menerima umpan dari Enzo Fernandez. Namun, tembakan pemain asal Spanyol itu meleset tipis ke sisi kanan gawang Fluminense.
Kebuntuan akhirnya pecah lagi di menit ke-56 lewat aksi memukau Joao Pedro. Penyerang muda itu melakukan tusukan ke dalam kotak penalti dan menuntaskan aksinya dengan sepakan akurat yang memantul tiang lalu masuk ke gawang.
Joao Pedro benar-benar jadi momok bagi pertahanan Fluminense sepanjang laga. Gol keduanya semakin mempertegas keunggulan Chelsea dan membuat para pendukung mereka bersorak kegirangan di tribun MetLife Stadium.
Chelsea seakan belum puas dan terus menekan lewat berbagai kombinasi serangan. Nkunku dan Nicolas Jackson mendapat peluang terbuka, namun tembakan mereka belum berbuah gol tambahan.
Fluminense sempat memberi perlawanan di menit-menit akhir. Sundulan Keno dari jarak dekat membuat lini belakang Chelsea sempat panik, tapi bola hanya menyamping dari gawang.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk Chelsea tetap bertahan. Kemenangan ini membawa tim asal London itu ke final Piala Dunia Antarklub 2025 dengan penuh percaya diri.