Liputan6.com, Jakarta AC Milan menutup tur pramusim di Asia-Pasifik dengan kemenangan telak 9-0 atas Perth Glory. Selain hasil besar, laga ini menyimpan sinyal kuat soal arah permainan Milan ke depan.
Skuad asuhan Massimiliano Allegri tampil ganas sejak awal, mencetak lima gol di babak pertama dan menambah empat lagi di paruh kedua. Lebih dari itu, tiap laga dalam tur ini memberi gambaran taktik yang semakin matang.
Dari laga sengit kontra Arsenal hingga dominasi mutlak atas Perth Glory, Milan menunjukkan fleksibilitas dan eksperimen yang menarik. Semua itu jadi bekal penting menyambut musim baru dengan ambisi besar.
Bertahan Dulu, Menyerang Kemudian
Saat melawan Arsenal di Singapura, Milan lebih banyak menunggu dan menjaga blok pertahanan. Mereka bermain rapat dengan lima bek dan berhasil menahan serangan lawan yang lebih siap secara fisik.
Meski kalah, Allegri menemukan pola bertahan yang solid. Pertahanan Milan memang tertekan, tapi hanya kebobolan satu gol dari 23 tembakan lawan.
Lawan Liverpool, Lebih Progresif
Laga kedua lawan Liverpool di Hong Kong jadi panggung untuk menyeimbangkan pertahanan dan serangan. Formasi berubah, transisi membaik, dan hasilnya Milan mencetak empat gol dalam pertandingan terbuka.
Mereka tak lagi hanya bertahan, tapi mulai aktif menyerang lewat serangan balik cepat. Milan menunjukkan bahwa mereka bisa merepotkan tim kuat dengan efisiensi tinggi di lini depan.
Perth Glory, Ujian Dominasi Total
Melawan Perth Glory di Australia, tekanan ada pada Milan untuk tampil dominan. Mereka menjawab dengan performa meyakinkan, pressing tinggi, dan variasi serangan yang tajam.
Formasi berubah dinamis dari 4-3-3 ke 4-2-3-1, dan bahkan ke 4-4-1-1 saat bertahan. Milan memamerkan kedalaman taktik, sekaligus membuktikan mereka bisa mengendalikan permainan sepenuhnya.
Pemain dan Formasi, Ada yang Perlu Dievaluasi
Penampilan Ruben Loftus-Cheek yang cemerlang menimbulkan pertanyaan baru soal belanja pemain. Apakah Milan masih perlu membeli gelandang mahal atau fokus ke posisi lain?
Formasi tiga bek juga kembali jadi opsi serius. Apakah sebaiknya dana dialihkan untuk mendukung skema ini, misalnya lewat perekrutan wing-back ketimbang bek kanan baru?
Masih Ada Modric dan Gimenez
Menariknya, Luka Modric dan Santiago Gimenez belum ikut tur ini. Kehadiran mereka nanti bisa memengaruhi arah taktik dan komposisi pemain inti Milan.
Dengan banyak opsi dan eksperimen berjalan lancar, Milan pulang dari Australia dengan kepala tegak. Musim belum dimulai, tapi fondasi permainan mereka sudah mulai terlihat jelas.
Sumber: Sempre Milan