Liputan6.com, Jakarta Nyeri lutut yang tak tertahankan kerap terjadi pada lansia. Hal ini sering kali menjadi penghalang bagi aktivitas sehari-hari. Bila menghadapi ini bisa jadi merupakan sinyal bahwa lutut memerlukan penanganan lebih lanjut, bahkan mungkin operasi penggantian lutut total atau Total Knee Replacement (TKR).
Penanganan nyeri lutut pada lansia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa solusi medis yang mungkin direkomendasikan meliputi pemberian obat-obatan, terapi fisik, penggunaan alat bantu. Jika memang kondisi sudah berat dokter akan merekomendasikan operasi.
Pada kasus nyeri lutut akibat osteoartritis misalnya. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan lutut dan pinggul Ricky Edwin P Hutapea mengatakan ada dua faktor yang menentukan pengobatan nyeri lutut tersebut perlu dioperasi.
"Pertama, osteoartrititis ini sudah amat nyeri sampai menyebabkan penurunan kualitas hidup. Tidak sanggup jalan atau kuat jalan karena lutut sakit," kata dokter yang sehari-hari praktik di Eka Hospital BSD ini.
Kedua, dilihat dari hasil pemeriksaan rontgen lutut. Bila hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan sudah stadium atau grade 4 maka dokter akan memikirkan opsi operasi.
Kondisi OA lutut pada stadium 4 sudah tergolong cukup berat. Ruang sendi di antara tulang sudah semakin mengecil, yang menyebabkan tulang rawan semakin menipis dan menimbulkan kekakuan pada sendi lutut.
Jika ada faktor di atas lalu pasien masih bisa aktif maka akan disarankan menjalankan operasi total knee replacement (TKR).