TEMPO.CO, Denpasar - Teror melalui pengiriman bangkai kepala babi dialami Aliansi Mahasiswa Papua di Bali. Peristiwa itu diduga ada kaitannya dengan rencana penerbitan buku “Papua Bergerak”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami akan melaporkan kasus ini ke Lembaga Bantuan Hukum Bali,” kata Yuno Tagi, salah satu aktivis Aliansi Mahasiswa Papua pada Senin, 9 Juni 2025.
Peristiwa teror itu terjadi pada Jumat, 6 Juni 2025 di Jl.Tukad Yeh Aya Nomor 52, Renon, Denpasar Selatan Bali. Sejumlah aktivis yang tinggal di rumah kontrakan itu mendapat kiriman via grab yakni bungkusan yang dikemas dalam tas plastik berlapis.
Penerimanya adalah dua aktivis yakni Bolikam dan Muno Yesaya. Setelah dibuka, muncul bau busuk yang menyengat dari paket itu yang berisi tulang kepala babi.
“Ada daging busuk juga yang masih menempel di tulang-tulang itu sehingga baunya benar-benar kuat,” kata Yuno.
Setelah mereka melakukan pemotretar dan perekaman video, kepala babi dibuang ke tempat sampah depan rumah kontrakan.
Sebelumnya, mahasiswa Papua di Denpasar, Bali, dikirimi dua paket berisi kepala babi busuk pada Jumat, 6 Juni 2025. Kabar itu dikonfirmasi oleh Ketua Aliansi Mahasiswa Papua, Jeeno Alfred Dogomo, pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Paket itu ditujukan Wemison Enembe dan Yuberthinus Gobay disertai nomor kontak serta keterangan buku "Papua Bergerak".
Setelah menerima paket, mahasiswa kemudian mengecek paket tersebut. Tapi tidak menemukan buku, melainkan bangkai binatang.
“Ternyata isinya adalah bangkai kepala babi busuk beserta tanah. Teman-teman pun langsung kaget dan menutup hidung karena bau,” kata Jeeno kepada Tempo melalui pesan di WhatsApp pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Mahasiswa pengurus aliansi kemudian melakukan penelusuran melalui aplikasi Get Contact untuk mengecek nomor yang tertulis dalam paket. Hasil pengecekan itu menunjukkan sang pengirim terduga atas nama Made Budawan.
Pengecekan terduga sang pengirim sesuai dengan sejumlah foto profil WhatsApp nomor tersebut, serta beberapa laman media sosial seperti Facebook. Aliansi Mahasiswa Papua melihat beberapa potret logo dari baju yang dipakai terduga pengirim terkait dengan organisasi masyarakat Ksatria Dalem Tarukan Kampuh Poleng Tanpa Tepi.
Menurut Jeeno, paket kepala babi busuk yang diterima kemarin berada di dua tempat kontrakan mahasiswa Papua. Pertama pada pukul 15.00 dan kedua pada pukul 19.00 waktu setempat.
Wemison, yang dikirimi paket, adalah aktivis Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali. Di organisasi menjabat sebagai Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Bali. Sedangkan Yuberthinus, kata Jeeno, adalah pengurus nasional Aliansi Mahasiswa Papua.