Liputan6.com, Jakarta Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG) bersiap bentrok di partai puncak Piala Dunia Antarklub 2025. Duel yang mempertemukan dua raksasa Eropa ini bakal digelar di MetLife Stadium, East Rutherford, pada Senin, 14 Juli 2025 pukul 02.00 WIB. Laga ini akan jadi penutup megah dari musim panjang yang penuh cerita.
Chelsea datang sebagai juara UEFA Conference League, sementara PSG menyandang status kampiun Liga Champions. Meski berbeda kasta di Eropa, keduanya sama-sama tampil meyakinkan di babak semifinal. PSG menggulung Real Madrid tanpa ampun, sedangkan The Blues menundukkan Fluminense dengan cukup nyaman.
Final ini bukan sekadar soal trofi, tapi juga ambisi sejarah. Chelsea ingin jadi tim Inggris pertama yang dua kali menjuarai turnamen ini, sedangkan PSG berhasrat membawa pulang gelar di debut mereka. Siapa pun pemenangnya, cerita baru akan tertulis di MetLife Stadium.
PSG Di Atas Angin, tapi Chelsea Punya Tekad Ganda
Luis Enrique punya alasan untuk percaya diri. PSG-nya baru saja menghancurkan Real Madrid di semifinal dan tampil luar biasa sepanjang musim. Mereka sudah menyabet empat gelar musim ini dan mengincar trofi kelima sekaligus yang paling prestisius, yakni Piala Dunia Antarklub.
Berbeda dengan PSG yang sedang berada di puncak performa, Chelsea datang dengan status underdog. Namun, itu bukan berarti mereka tak punya taji. Di semifinal, penyerang anyar Joao Pedro mencuri perhatian lewat dua golnya, sementara lini belakang cukup solid meski tanpa Levi Colwill.
Chelsea juga punya motivasi berlipat. Jika menang, mereka bakal menyamai rekor tim-tim top macam Bayern Munchen dan Barcelona sebagai juara dua kali. Namun, andai kalah, mereka akan mencetak catatan kelam sebagai tim pertama yang dua kali kalah di final.
Statistik dan Bintang-Bintang: Dembele Bersinar, Donnarumma Dominan
Ousmane Dembele akan jadi perhatian utama. Penyerang PSG itu sudah mencetak 35 gol musim ini, dengan 25 di antaranya tercipta hanya dalam empat bulan pertama 2025. Ia ditempel Barcola (21 gol) dan Ramos (19), jauh meninggalkan top skor Chelsea, Cole Palmer dan Joao Pedro.
Di bawah mistar, Gianluigi Donnarumma tampil sebagai penjaga gawang terbaik sepanjang turnamen. Ia sudah mencatat lima clean sheet, sementara PSG hanya kebobolan satu gol dari enam laga. Sebaliknya, Robert Sanchez baru mengoleksi dua nirbobol dan kebobolan lima kali.
Soal assist, Enzo Fernandez jadi kreator utama Chelsea dengan tiga umpan gol. Dari kubu PSG, ada Vitinha, Hakimi, Barcola, dan Kvaratskhelia yang mengoleksi dua assist. Hakimi juga tercatat sebagai pemain dengan penciptaan peluang besar terbanyak, yakni lima kali.
Kondisi Terkini: Siap Tempur Meski Ada Kendala
Chelsea akan mendapatkan suntikan tenaga dengan kembalinya Levi Colwill dan Liam Delap dari hukuman larangan bermain. Namun, Reece James masih berpacu dengan waktu untuk bisa tampil sejak awal, sementara Moises Caicedo diragukan akibat cedera pergelangan kaki.
Joao Pedro yang baru bergabung langsung memberi dampak instan dan kemungkinan tetap jadi ujung tombak. Delap, meski sudah bisa main lagi, mungkin harus memulai dari bangku cadangan karena Pedro sedang panas-panasnya.
Di sisi lain, PSG kehilangan dua bek, yaitu Willian Pacho dan Lucas Hernandez yang masih menjalani sanksi. Lucas Beraldo akan kembali menemani Marquinhos di jantung pertahanan. Ousmane Dembele, yang kembali starter lawan Madrid, dipastikan akan memimpin lini serang.
Akhir dari Segalanya: Mimpi yang Jadi Nyata atau Patah di Ujung Jalan
Laga ini bisa menjadi konfirmasi keperkasaan PSG musim ini. Empat gelar sudah di tangan, dan yang kelima ini akan melengkapi supremasi global mereka. Dari awal tahun hingga kini, Les Parisiens tampil konsisten, efektif, dan lapar akan sejarah.
Chelsea tahu mereka bukan favorit, tapi final bukan soal siapa yang lebih dijagokan. Mereka punya sejarah, motivasi, dan pelatih cerdas dalam diri Enzo Maresca. Jika bisa memanfaatkan peluang, mereka bisa saja mengejutkan dunia di New Jersey.
Akhirnya, kita akan menyaksikan apakah PSG aka...