Liputan6.com, Jakarta Final Piala Dunia Antarklub 2025 mempertemukan dua raksasa Eropa—Chelsea dan PSG—di MetLife Stadium, East Rutherford. Laga puncak ini dijadwalkan kick-off pada Senin, 14 Juli 2025, pukul 02.00 WIB. Laga Chelsea vs PSG juga menjadi ajang pembuktian antara pemain top dunia.
Pertandingan ini diprediksi akan menyajikan adu strategi dan kualitas individu yang sama kuatnya. Di lapangan, sejumlah duel personal berpotensi menjadi penentu siapa yang keluar sebagai juara dunia.
Tiga duel yang diprediksi paling menentukan adalah pertempuran antara Trevoh Chalobah vs Ousmane Dembele, Enzo Fernandez vs Vitinha, serta Joao Pedro vs Marquinhos. Berikut penjabaran lengkapnya.
Chalobah vs Dembele: Tembok Bertahan Hadapi Kecepatan Kilat
Trevoh Chalobah tampil luar biasa sepanjang turnamen. Bek tengah berusia 26 tahun itu menjadi sosok sentral di lini belakang Chelsea usai menjalani masa peminjaman sukses di Crystal Palace. Dalam kemenangan 2-0 atas Fluminense di semifinal, ia tampil dominan dan akurat—tak satu pun dari 54 umpannya meleset.
Namun, ujian terberatnya akan hadir di final saat ia berhadapan dengan Ousmane Dembele. Winger ganas asal Prancis itu memang absen di fase grup karena cedera, tapi langsung menggebrak di fase gugur. Dembele mencetak gol sebagai pemain pengganti saat melawan Bayern Munchen dan menjadi starter kala membantai Real Madrid 4-0 di semifinal.
Kecepatan, kelincahan, dan kemampuan dribelnya membuat Dembele jadi mimpi buruk bagi bek mana pun. Bagi Chalobah, duel ini bukan hanya soal menjaga gawang tetap aman, tapi juga tentang mengimbangi pemain yang bisa membalikkan keadaan dalam sekejap.
Enzo vs Vitinha: Perang Gaya di Lini Tengah
Duel Enzo Fernandez dan Vitinha di lini tengah bisa menjadi titik keseimbangan dalam laga ini. Fernandez dikenal sebagai motor penggerak Chelsea dengan intensitas dan determinasi tinggi. Ia tak kenal lelah dalam mengejar bola, menutup ruang, dan memulai serangan dari kedalaman.
Sementara itu, Vitinha menawarkan pendekatan berbeda—lebih tenang, tapi tajam. Gelandang PSG itu dikenal lewat akurasi umpan dan visinya membaca permainan. Tak hanya itu, dia tercatat sebagai pemain dengan jarak tempuh tertinggi sejauh ini (69,4 km), sekaligus menjadi kreator penting dengan dua assist.
Menariknya, keduanya juga sama-sama mampu memberikan kontribusi gol. Enzo telah mengemas tiga assist dan satu gol, sedangkan Vitinha mencetak satu gol dan dua assist. Siapa yang lebih mendominasi duel ini bisa menjadi kunci penguasaan laga.
Joao Pedro vs Marquinhos: Pendatang Baru Tantang sang Palang Pintu Andalan
Joao Pedro mungkin baru bergabung dari Brighton, tapi langsung mencuri perhatian. Dalam debut starter-nya bersama Chelsea di semifinal, striker asal Brasil ini mencetak dua gol spektakuler yang mengantar timnya ke final. Ia cepat, lincah, dan sangat sulit dijaga karena pergerakannya yang tak terduga.
Namun, ujian berat menanti Pedro di final. Ia akan berhadapan langsung dengan Marquinhos, palang pintu andalan PSG yang sudah mencatatkan penampilan terbanyak sepanjang sejarah klub. Marquinhos bukan hanya bek tangguh, tapi juga pemimpin sejati di lini belakang Les Parisiens.
Duel ini akan menjadi adu generasi—bakat muda yang sedang naik daun melawan bek berpengalaman yang sudah kenyang asam garam kompetisi. Jika Marquinhos mampu meredam ancaman Joao Pedro, peluang PSG untuk mengangkat trofi akan semakin besar.
Sumber: FIFA