TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diperbolehkan mengoperasikan ambulans di lokasi puncak pelaksanaan ibadah haji, yakni di Arafah dan Mina.
Ia menyebut pemerintah Indonesia melakukan pendekatan pada pemerintah Arab Saudi supaya bisa mengantongi izin penyediaan fasilitas ambulans di lokasi tersebut. “Setelah kami lobi, satu-satunya negara yang bisa memasukkan ambulansnya hanya Indonesia,” ucap Nasaruddin pada konferensi pers yang digelar secara daring pada Rabu, 3 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasaruddin menjelaskan bahwa Arab Saudi mulanya tidak mengizinkan ambulans beroperasi di area utama pelaksanaan haji, kecuali ambulans resmi milik pemerintah mereka. “Tidak boleh ada ambulans yang masuk di area perkemahan seperti di Arafah dan Mina. Semuanya itu adalah ambulans Saudi Arabia, ambulans kita enggak bisa masuk,” ujar dia.
Meski sudah memberikan izin, pemerintah Arab Saudi tetap memberi syarat penyediaan fasilitas ambulans itu, yakni ambulans disebar di beberapa titik perkemahan jemaah. “Dan itu pun juga, jangan berkerumun ke ambulans itu, tapi dibagi-bagi kepada beberapa perkemahan,” kata dia.
Adapun ribuan jemaah haji Indonesia telah berada di Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji yang akan jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025 atau 9 Zulhijah 1446 Hijriah. Secara total, pelaksanaan ibadah haji tahun ini diikuti oleh 221.000 jemaah Indonesia yang dibagi menjadi 203.320 haji reguler dan 17.680 haji khusus.
Selama masa puncak haji yang dikenal dengan masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), seluruh PPIH Arab Saudi yang terorganisasi dalam Satuan Operasi telah bersiap di masing-masing kota. Satgas Arafah akan diisi petugas yang berasal dari daker Bandara, sementara satgas Muzdalifah diisi petugas daker Makkah dan satgas Mina diisi petugas daker Madinah.
Dede Leni berkontribusi dalam penulisan artikel ini