Begini Reaksi Pemerintah atas Protes Tambang di Raja Ampat

1 month ago 34
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia memprotes penambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Penambangan di kawasan Raja Ampat ini menyebabkan kerusakan ekologis yang cukup parah.

Greenpeace melaporkan aktivitas tambang ditemukan di Pulau Gag, Kawe, dan Manuran. Ketiga pulau ini tergolong sebagai pulau kecil yang seharusnya tidak boleh dijadikan area tambang, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Selain itu, Pulau Batang Pele dan Manyaifun juga terancam, meskipun letaknya sangat dekat dengan ikon wisata Raja Ampat, Piaynemo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data Greenpeace menunjukkan, lebih dari 500 hektare hutan telah rusak akibat aktivitas pertambangan di tiga pulau tersebut. Sedimentasi akibat limpasan tanah dari tambang disebut membahayakan ekosistem laut, terutama terumbu karang yang menjadi daya tarik utama pariwisata dan sumber penghidupan masyarakat lokal.

Menanggapi protes Greepeace itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berjanji mengevaluasi sejumlah izin tambang yang telah beroperasi di wilayah yang dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut dunia tersebut. Dia berjanji segera memanggil para pemilik perusahaan tambang tersebut dalam waktu dekat. “Saya akan panggil pemilik izinnya, mau BUMN atau swasta, saya akan coba lakukan evaluasi,” kata Bahlil kepada wartawan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Juni 2025.

Menurut Bahlil, pemerintah juga tengah mempertimbangkan pembangunan fasilitas pemurnian nikel atau smelter di wilayah tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa sebelum rencana itu diwujudkan, dibutuhkan kajian lingkungan yang ketat. “Di Papua, seperti halnya di Aceh, ada otonomi khusus. Jadi perlakuannya pun juga khusus,” tambahnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno menyatakan aksi protes Greenpeace merupakan bagian dari perhatian masyarakat terhadap isu lingkungan yang sah. “Ya, protes biasa, oke aja. Enggak ada masalah. Kalau kami bicara mengenai lingkungan hidup itu kan concern kita semua. Kami juga ingin punya suatu sistem penambangan yang environmentally friendly, yang socially responsible,” ujarnya.

Arif menyatakan, hilirisasi pertambangan harus memberikan benefit bagi masyarakat setempat. Dia menyayangkan cara protes Greenpeace dan empat pemuda Papua yang kurang dewasa. “Kalau memang dalam konteks ingin membuat policy yang lebih bagus, caranya kan dia diskusi, dialog, posisi dengan argumentasi-argumentasi yang kuat lah,” kata dia.

Tiga aktivis Greenpeace dan satu pemuda Papua ditangkap oleh aparat saat membentangkan spanduk dan berorasi di tengah pidato pembukaan konferensi. Kapolsek Grogol Petamburan, Komisaris Reza Hafiz Gumilang, membenarkan penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa keempatnya sempat dimintai keterangan lebih lanjut.

Ronisel Mambrasar, pemuda Papua yang turut serta dalam aksi, menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak sosial dari tambang nikel. “Termasuk di kampung saya di Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Tambang nikel mengancam kehidupan kami,” ungkapnya dalam keterangan tertulis Greenpeace Indonesia.

Sementara itu, Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Global untuk Indonesia, Kiki Taufik, menegaskan bahwa ekspansi tambang nikel telah menyebabkan kerusakan ekologis signifikan di beberapa wilayah Indonesia dan kini mulai mengancam Raja Ampat. “Saat ini sudah ada lima pulau yang mulai dieksploitasi. Padahal wilayah ini adalah kawasan geopark global dan destinasi wisata bawah laut terpopuler. Sekitar 75 persen terumbu karang terbaik dunia berada di Raja Ampat, dan sekarang mulai dirusak,” kata Kiki.

Raden Putri Alpadillah Ginanjar, Annisa Febiola, dan Nandito Putra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Lemahnya Pengawasan Galian Tambang. Apa Sebabnya?

Read Entire Article