Liputan6.com, Jakarta Laga final Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 di Stadion MetLife, berakhir bukan hanya dengan kejutan besar, tetapi juga insiden panas yang berpotensi berbuntut panjang. Luis Enrique dan Joao Pedro kini menjadi sorotan setelah terlibat adu fisik usai peluit akhir laga Chelsea vs PSG, Senin (14/7) pagi WIB.
Chelsea tampil luar biasa dan membungkam PSG dengan skor telak 3-0 dalam pertandingan yang awalnya diprediksi berlangsung ketat. Cole Palmer mencuri perhatian lewat dua golnya, sementara Joao Pedro melengkapi pesta gol The Blues yang tampil superior sepanjang laga.
Namun, euforia kemenangan The Blues ternodai insiden keributan yang terjadi setelah laga berakhir. Ketegangan antarpemain memuncak di tengah lapangan, dan berujung pada momen konfrontasi antara pelatih PSG Luis Enrique dan striker Chelsea Joao Pedro.
Adu Fisik di Tengah Perayaan
Menurut laporan yang beredar, keributan bermula saat Andrey Santos beradu argumen dengan Achraf Hakimi.
Joao Pedro kemudian terlihat mencoba melerai, tetapi justru terseret dalam konfrontasi lain dengan Gianluigi Donnarumma dan Luis Enrique.
Dalam rekaman yang tersebar luas di media sosial, Enrique tampak melakukan gerakan menyerupai pukulan ke wajah Pedro, yang kemudian terjatuh ke tanah.
Wasit Alireza Faghani tidak memberikan sanksi langsung karena insiden terjadi setelah pertandingan selesai. Namun, FIFA diyakini akan meninjau rekaman video untuk menentukan apakah tindakan lanjutan diperlukan.
Potensi Sanksi Menanti Luis Enrique dan Joao Pedro
FIFA dikenal memiliki komite disiplin yang aktif dalam menyelidiki insiden-insiden di luar pengawasan wasit. Jika terbukti bersalah melakukan tindakan kekerasan, baik Enrique maupun Pedro bisa menghadapi sanksi serius, termasuk larangan bertanding atau mendampingi tim, denda, atau bahkan skorsing.
Luis Enrique berpotensi didakwa melakukan tindakan tidak sportif dan melanggar kode etik pelatih jika terbukti melakukan kekerasan fisik terhadap pemain lawan.
Sementara Joao Pedro, meski dalam posisi terlihat sebagai pihak yang mencoba melerai, juga bisa disorot jika komite menilai keterlibatannya turut memicu insiden.
Sampai saat ini, baik Chelsea maupun PSG belum merilis pernyataan resmi terkait insiden tersebut.
Selebrasi Terganggu, Sorotan Tertuju ke FIFA
Momen emosional ini sedikit menodai pesta juara Chelsea yang berhasil merebut trofi Piala Dunia Antarklub untuk kedua kalinya dalam sejarah mereka. Perayaan tim asuhan Enzo Maresca sempat terhenti sejenak sebelum akhirnya mereka menerima trofi dari tangan Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kemenangan ini memperkuat status Chelsea sebagai salah satu kekuatan elit Eropa di bawah Maresca, sementara PSG harus menelan pil pahit pulang tanpa gelar, meskipun sebelumnya tampil dominan di sepanjang turnamen.
Dalam beberapa hari ke depan, FIFA diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hasil investigasi insiden tersebut. Dunia sepak bola pun kini menanti apakah sang pelatih veteran dan striker muda asal Brasil itu akan mendapat sanksi atau lolos tanpa hukuman.
Sumber: FotMob