Liputan6.com, Jakarta Chelsea tampil apik di final Piala Dunia Antarklub 2025 dan menghajar PSG dengan skor mencolok di Stadion MetLife, Senin (14/7) pagi WIB. Laga yang seharusnya berlangsung ketat justru berubah menjadi pertunjukan sepihak dari tim asal London.
Kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tapi juga simbol kebangkitan Chelsea di bawah kendali Enzo Maresca serta pemilik Todd Boehly dan Clearlake Capital.
Setelah mengangkat trofi UEFA Conference League pada Mei lalu, Chelsea kembali unjuk gigi di panggung global. PSG, yang sebelumnya digadang-gadang akan menyapu bersih gelar musim ini, harus menelan kenyataan pahit.
Final ini menyisakan banyak cerita panas. Mulai dari penampilan luar biasa Cole Palmer, kekacauan di kubu PSG, hingga pertanyaan soal arah langkah dua tim raksasa ini ke depan. Berikut lima topik hangat usai laga puncak Piala Dunia Antarklub 2025:
1. Cole Palmer Dingin di Tengah Panas
Cole Palmer menjadi bintang utama dalam kemenangan Chelsea. Di tengah panasnya atmosfer Stadion MetLife dan tekanan laga final, pemain 23 tahun itu tampil tenang dan menentukan. Ia bukan hanya bersinar di lapangan, tapi juga menjadi simbol baru Chelsea secara global.
Papan reklame raksasa di Times Square menampilkan Palmer bersama Ousmane Dembele, menjelang laga. Palmer bahkan berpose ulang dalam adegan makan siang legendaris di atas gedung pencakar langit untuk FIFA, menegaskan statusnya sebagai wajah baru klub.
Dengan dua trofi dalam dua bulan, Palmer kini menjadi ikon kebangkitan Chelsea di era Boehly.
2. Apa yang Terjadi dengan PSG?
PSG datang sebagai favorit setelah meraih treble domestik dan menjuarai Liga Champions dengan menyingkirkan tim-tim elite Inggris. Namun, mereka justru tampil loyo dan tak mampu mengimbangi intensitas Chelsea. Kekalahan telak ini membuat suasana panas usai pertandingan tak terhindarkan.
Manajer Luis Enrique bahkan terlibat insiden dengan Joao Pedro, yang diduga berujung pemukulan. Enrique kini terancam sanksi berat, sementara PSG harus menerima kenyataan pahit bahwa dominasi Eropa mereka tidak cukup untuk mengangkat trofi dunia.
3. Siapa yang Menonjol?
Seluruh pemain Chelsea layak mendapatkan pujian, tapi beberapa nama tampil mencolok. Kiper Robert Sanchez dan bek Malo Gusto, yang sebelumnya dikritik, tampil solid dan membuat lini belakang tak tertembus.
Di lini depan, Pedro Neto sukses meredam Achraf Hakimi, sementara Joao Pedro melanjutkan tren positifnya dengan mencetak gol ketiga dari tiga laga selama turnamen ini.
Performa kolektif ini menunjukkan bahwa Chelsea bukan hanya mengandalkan bintang, tapi juga kedalaman skuat dan strategi matang dari Maresca.
4. Apa Selanjutnya untuk Kedua Tim?
Kemenangan ini menjadi penutup musim bagi Chelsea, sementara PSG harus mengevaluasi kekalahan ini sebelum memulai kampanye baru. Kedua tim kini memasuki masa libur singkat sebelum kembali ke agenda pramusim masing-masing.
Chelsea dijadwalkan menjamu Bayer Leverkusen dan AC Milan di turnamen mini pada 8 dan 10 Agustus di Stamford Bridge, sebelum memulai Liga Inggris melawan Crystal Palace pada 17 Agustus. PSG, di sisi lain, akan menghadapi Tottenham di ajang Piala Super UEFA pada 13 Agustus.