10 Juni Memperingati Hari Media Sosial, Ini Ciri Ujaran Kebencian yang Sering Menyamar Jadi Kritik Sehat

1 month ago 33
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 10 Juni, masyarakat Indonesia memperingati Hari Media Sosial. Momentum ini menjadi ajakan reflektif bagi semua pengguna internet untuk lebih bijak dalam menggunakan platform digital, terutama dalam menyampaikan pendapat dan kritik. 

Hari Media Sosial pertama kali dicetuskan pada tahun 2015 oleh Handi Irawan, seorang pengusaha asal Solo, Jawa Tengah, yang juga merupakan CEO Frontier Group. 

Inisiatif ini lahir dari kepedulian terhadap dampak media sosial terhadap masyarakat dan keinginan untuk mendorong penggunaan yang lebih positif dan bertanggung jawab. 

Tujuan utama dari peringatan ini adalah mendorong penggunaan media sosial yang lebih positif, konstruktif, dan bebas dari konten negatif, termasuk hoaks dan ujaran kebencian. 

Salah satu hal yang paling sering disalahartikan dalam komunikasi digital adalah perbedaan antara kritik sehat dan ujaran kebencian (hate speech).

Adakah ciri yang bisa dilihat guna membedakan kritik sehat dan ujaran kebencian? 

Kritik Sehat vs Ujaran Kebencian

Di era digital seperti sekarang, kritik mudah disampaikan siapa saja lewat media sosial. Sayangnya, tidak semua kritik bersifat membangun. Banyak ujaran kebencian yang terselubung dan sering disalahartikan sebagai kritik sehat. 

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari Tigagenerasi, Ayoe Sutomo, menjelaskan bahwa kritik sehat dan ujaran kebencian memiliki perbedaan mendasar yang perlu dikenali, terutama oleh orang tua dan remaja. 

"Kalau kritik sehat itu niatnya membangun, memberikan perspektif baru terhadap suatu masalah, dan disampaikan dengan empati," kata Ayoe Sutomo saat berbincang dengan Health Liputan6.com pada Selasa, 10 Juni 2025.

Kritik Sehat: Tujuannya Membangun

Menurut psikolog yang juga penulis buku Sekolah untuk Anakku, kritik sehat memiliki ciri utama yaitu adanya niat baik untuk membantu orang lain berkembang. 

Biasanya kritik ini disampaikan dengan kalimat yang sopan, disertai data atau argumen yang jelas, dan tidak menyerang pribadi. 

"Biasanya kritik sehat juga menyertakan data tertentu untuk mendukung masukan yang diberikan. Tujuannya agar individu yang menerima input tersebut bisa menjadi lebih baik," jelas Ayoe. 

Empati menjadi kunci penting dalam menyampaikan kritik. Orang yang memberikan kritik sehat tidak hanya peduli pada isu, tetapi juga pada perasaan orang yang dikritik.

Ujaran Kebencian: Menyerang Pribadi, Bukan Masalah

Berbeda dengan kritik sehat, ujaran kebencian atau hate speech justru bersifat menyerang dan menjatuhkan. 

Ayoe menegaskan bahwa ujaran kebencian sering kali menyasar karakter pribadi, bukan substansi masalah.

"Kalau ujaran kebencian itu sifatnya menyerang, merendahkan martabat. Bahkan tidak jarang, yang diserang bukan isu, tapi karakter pribadi atau latar belakang keluarganya," ujarnya.

Hal ini tentu bisa berdampak buruk pada mental seseorang, terutama anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan emosi. 

Serangan personal di media sosial bisa memicu stres, rasa rendah diri, bahkan trauma jangka panjang.

Kenapa Sering Tertukar?

Banyak orang masih kesulitan membedakan antara kritik yang membangun dan ujaran kebencian. 

Menurut Ayoe, hal ini bisa disebabkan karena kurangnya kesadaran literasi digital dan etika komunikasi. 

"Sering kali orang mengira mereka sedang mengkritik, padahal yang mereka lakukan adalah menyerang dan menyakiti. Ini bukan sesuatu yang bisa kita bilang membangun," tegas Ayoe.

Sikap asal komentar tanpa empati atau tujuan jelas bukanlah bentuk kritik yang sehat, melainkan cerminan ujaran kebencian yang dibungkus opini.

Ayoe Sutomo mengingatkan bahwa orang tua perlu mendampingi anak...

Read Entire Article