Liputan6.com, Jakarta - Insiden peretasan Base Transceiver Station (BTS) kembali menimbulkan kekhawatiran soal keamanan digital di Indonesia. Hacker dilaporkan berhasil menyusup ke sistem BTS dan mengganti tautan dalam SMS resmi brand menjadi link scam berbahaya. Aksi ini berpotensi mencuri data pribadi, termasuk rekening perbankan, dan mengancam pengguna ponsel di seluruh Indonesia.
Serangan siber ini memanfaatkan celah di BTS atau menara pemancar sinyal seluler yang biasanya dipakai untuk mengirimkan SMS massal dari perusahaan atau brand. Dalam praktiknya, pesan yang diterima pengguna tetap terlihat resmi, tetapi tautan di dalamnya sudah diganti dengan link scam yang mengarah ke situs phishing.
Bahaya terbesar muncul saat pengguna mengklik tautan tersebut. Hacker bisa merekam aktivitas di ponsel korban, mengambil alih aplikasi, hingga mengakses informasi sensitif seperti data perbankan maupun akun e-commerce.
Kerentanan ini bisa menimpa siapa saja, selama komunikasi digital masih menyertakan tautan. Modus semacam ini juga memanfaatkan kurangnya kewaspadaan pengguna yang sering langsung mengklik link tanpa mengecek alamat tujuan terlebih dahulu.
Telkomsel Gandeng Norton Mobile Security
Menyadari besarnya ancaman, Telkomsel bergerak cepat dengan menggandeng Norton Mobile Security sejak Juni 2025. Dengan integrasi ini, setiap kali pengguna menerima link mencurigakan, sistem Norton akan segera memberikan notifikasi peringatan agar tautan tidak diakses.
Pengguna Telkomsel juga dapat berlangganan Norton Mobile Security melalui aplikasi MyTelkomsel dengan harga khusus.
Norton sendiri dikenal sebagai pelopor keamanan siber sejak 1982. Awalnya berfokus pada perlindungan komputer pribadi, perusahaan ini merilis antivirus pertama pada 1991, dan kini turut melindungi perangkat mobile dari ancaman phishing hingga malware.
Modus Peretasan dan Peringatan untuk Publik
Peretasan BTS umumnya dilakukan dengan cara membobol sistem pengelolaan atau mencuri kredensial operator. Begitu masuk, hacker bisa mengubah konten SMS sebelum pesan sampai ke tangan pengguna. Dalam kasus kali ini, hanya tautan yang diganti, sehingga pesan terlihat asli dan sangat sulit terdeteksi.
Investigasi terkait serangan ini masih berlangsung. Sementara itu, masyarakat diimbau lebih waspada, terutama saat menerima tautan melalui SMS, meski terlihat berasal dari sumber resmi.
Penggunaan aplikasi keamanan seperti Norton Mobile Security diyakini dapat membantu meminimalisasi risiko pengguna terjebak dalam aksi penipuan online.