Liputan6.com, Jakarta - Video rasis yang tampaknya dibuat oleh tool AI Google, Veo 3, viral di TikTok. Video tersebut disaksikan hingga jutaan kali melalui TikTok dan informasi ini pertama kali ditemukan oleh lembaga pengawas media independent Media Matters.
Mengutip The Verge, Minggu (6/7/2025), video besutan AI itu penuh dengan hal-hal berbau rasisme, banyak di antaranya menargetkan orang kulit hitam.
Media Matters juga menentukan bahwa salah satu video yang dianggap rasis mendapatkan 14,2 juta kali penayangan.
Video tersebut belakangan diketahui merupakan buatan Google Veo 3 karena ada watermark “Veo” pada bagian sudut klip.
Media Matters mengungkap, beberapa pengguna juga mencantumkan tagar, keterangan, atau nama pengguna yang berkaitan dengan Veo 3 maupun AI.
Tiap klip video AI yang ditemukan oleh lembaga ini memiliki durasi singkat atau terdiri dari beberapa klip yang tak lebih dari delapan detik. Hal ini identik dengan batasan durasi Veo 3 yakni sepanjang 8 detik.
Presiden China Xi Jinping telah berbicara dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, melalui telepon pada Jumat (17/1/2025). Hal ini menandai percakapan langsung pertama antara keduanya sejak 2021.
Tentang Veo 3 dan Tanggapan TikTok
Perlu diketahui, Veo 3 diluncurkan Google pada Mei lalu. Tool ini memungkinkan pengguna menghasilkan klip video atau audio AI hanya dengan prompt teks.
Pada situs webnya, Google menyebut, pihaknya akan memblokir permintaan dan hasil besutan video yang berbahaya.
Bukan hanya itu, kebijakan TikTok juga menyatakan, “Tiap ujaran kebencian dan perilaku kebencian tidak memiliki tempat di TikTok. Platform tidak akan merekomendasikan konten yang mengandung stereotip negatif tentang seseorang atau kelompok dengan atribut yang dilindungi.”
Juru bicara TikTok Ariane de Sellier dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Kami secara proaktif menegakkan aturan yang kuat terhadap ucapan dan perilaku kebencian dan telah menghapus akun yang kami identifikasi dalam laporan.”
Selanjutnya de Sellier juga menyebut, ada banyak video yang sudah dilarang sebelum laporan diterbitkan.
Google Enggan Beri Tanggapan
Sementara itu, The Verge menemukan ada beberapa video yang disoroti oleh Media Matters dan terdapat di YouTube, namun dengan jumlah penayangan lebih sedikit.
Wired pun menemukan video serupa yang dihasilkan oleh AI rasis di Instagram. Video lain yang ditemukan Media Matters berisi konten antisemit dan penggambaran rasis terhadap imigran dan orang Asia.
Sementara itu, pihak Google sebagai pembesut tool Veo 3 belum memberikan tanggapan ketika dimintai keterangan oleh The Verge.