Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_c8c38ede45af4c95558a2c6f9fb02163, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Alasan Yusril Sebut Harapan Penyelamatan Nyawa Juliana Marins Kecil - InfoUpdate

Alasan Yusril Sebut Harapan Penyelamatan Nyawa Juliana Marins Kecil

1 day ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan kemungkinan upaya penyelamatan nyawa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, usai terjatuh di Gunung Rinjani, NTB, sangat kecil. Sebab, berdasarkan hasil forensik, Juliana tewas antara 15-30 menit setelah tubuhnya terhempas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yusril menyampaikan itu untuk merespons keraguan keluarga Juliana terhadap hasil forensik dan lamanya evakuasi dilakukan.

"Dari segi medis ternyata dalam keadaan terhempas dari ketinggian 600 meter di batu, secepat apa pun jenazah tubuh ditemukan, maka harapan untuk menyelamatkan jiwa korban itu sangat kecil kemungkinannya dapat dilakukan," kata Yusril dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Hukum, Jakarta, Jumat, 4 Juli 2025.

Yusril mengatakan, kematian Juliana merupakan insiden kecelakaan. Insiden itu bisa tejadi kepada setiap pendaki gunung. Ketika Julian mengalami kecelakaan, cuaca ekstrem sedang menerpa Gunung Rinjani. Pun medan yang sulit seperti bebatuan, tebing curam, hutan tropis, hingga angin bertiup kencang membuat proses evakuasi berlangsung cukup lama. 

"Membutuhkan waktu yang cukup lama, dari dua sampai tiga hari baru dapat dilakukan evakuasi, " kata dia. 

Dalam kondisi itu, Yusril mengatakan, tim SAR tidak bisa memenuhi harapan keluarga Juliana untuk melakukan evakuasi. Begitu juga permintaan melakukan evakuasi menggunakan helikopter sulit dilakukan. 

Yusril membandingkan situasi Gunung Rinjani dengan Gunung Himalaya. Gunung Himalaya merupakan daerah pegunungan salju. Gunung itu tidak banyak pohon. Berbeda dengan Gunung Rinjani yang diliputi hutan tropis yang lebat, cuaca ekstrem, dan bukit yang terjal. 

"Sehingga sangat sulit menggunakan helikopter untuk melakukan evakuasi sehingga satu-satunya yang dilakukan adalah evakuasi secara manual. Jadi lebih lama ketimbang waktu yang diharapkan, " kata dia. 

Setelah dievakuasi, Yusril mengatakan, rumah sakit melakukan autopsi jenazah Juliana sesuai metodologi forensik. Hasilnya, Julian sudah meninggal antara 15-30 menit setelah tubuhnya terhempas. 

"Jadi forensik telah menunjukkan bahwa terjadi kerusakan organ dan tangan tulang yang sangat parah dan jarak antara terhempas dan meninggal itu hanya 15-30 menit, " kata dia.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) menyampaikan hasil autopsi terhadap jenazah warga negara Brasil, Juliana Marins, 27 tahun, yang terjatuh ketika mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu pekan lalu.

Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan pada tubuh Juliana, ditemukan luka-luka di seluruh tubuh korban dengan dominasi luka lecet geser yang menandakan korban terkena benda-benda tumpul saat terjatuh di Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Gunung Rinjani, NTB.

Menurut dia, penyebab kematian Juliana yakni karena benturan benda tumpul. "Penyebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan," katanya di Denpasar pada Jumat, 27 Juni 2025.

Antara berkontribusi dalam tulisan ini.

Read Entire Article