Liputan6.com, Jakarta Mantan atlet ganda putra bulu tangkis legendaris Indonesia, Mohammad Ahsan, mengungkap kriteria ideal calon Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) baru Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Dito Ariotedjo yang tadinya menduduki jabatan Menpora terpaksa turun dari kursi setelah dia di-reshuffle pada Senin (8/9/2025).
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan perombakan pada susunan Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029, dengan nama Dito jadi salah satu yang diganti.
Hingga kini, belum ada informasi resmi terkait sosok yang bakal menjadi suksesor eks Menpora berusia 34 tahun. Akan tetapi, sejumlah nama sudah digadang-gadang berpeluang mengisi jabatan, mulai dari politisi hingga figur publik.
Mohammad Ahsan selaku mantan atlet bulu tangkis papan atas tanah air pun ikut buka suara mengomentari dinamika pergantian Menpora. Dia menilai sosok ideal untuk menempati kursi tersebut ialah mereka yang mau blusukan dan tahu permasalahan atlet.
"Pastinya lebih peduli, lebih blusukan. Tahu permasalahan, tahu apa kurang lebihnya di seluruh cabang, lebih (bisa) komunikasi sama atlet-atlet juga," ujar Ahsan saat ditemui awak media di sela-sela Audisi Umum PB Djarum di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah pada Selasa (9/9/2025).
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sukses raih emas di kejuaraan dunia bulu tangkis 2019 di Swiss hari Minggu (25/8/2019). Mereka tumbangkan Ganda putra Jepang di partai final.
Ada Dasar Olahraga
Terkait figur spesifik yang dinilai layak menjadi Menpora baru, Muhammad Ahsan tak punya bayangan kandidat tertentu. Hanya saja, dia berharap, sosk yang menduduki jabatan tersebut nantinya punya dasar olahraga.
"Pasti harus ada ngerti olahraga, ya, basic olahraga dari cabang apapun. (Dengan begitu), mungkin mereka ngerti juga kurang lebihnya," kata Ahsan lagi.
"Yang penting ada basic olahraga, ngerti olahraga juga," tandas mantan pasangan Hendra Setiawan itu.
Harapan Owi/Butet
Sejalan dengan Mohammad Ahsan, mantan pasangan ganda campuran peraih emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga mengharapkan sosok Menpora dengan pengetahuan olahraga dan kepedulian terhadap atlet.
Mereka diharapkan bisa memperjuangkan anggaran dan hak-hak, bukan cuma bagi atlet yang masih aktif berkarier, tetapi juga pensiunan berprestasi.
"Menurut saya, (sosok Menpora baru ideal) yang pasti tahu organisasi. Yang kedua, tahu olahraga. Yang ketiga pasti berani membela atlet-atlet, terutama yang sudah pensiun," kata Tontowi alias Owi.
"Semuanya (perlu dibela), tetapi kan kadang-kadang yang sudah pensiun tidak diperhatikan. Contohnya seperti tunjangan, belum ada untuk mantan atlet. Saya berharap, Menpora yang baru bisa memperjuangkan itu," imbuhnya.
Tak Selalu Lebih Baik
Di sisi lain, Liliyana Natsir juga ogah memasang stereoptip bahwa atlet akan punya kinerja lebih baik dibanding nonatlet jika duduk di kursi Menpora.
Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan kalangan non olahragawan bisa menjadi sosok Menteri Pemuda dan Olahraga yang baik asalkan menaruh perhatian serius pada atlet dan prestasi.
"Kita tidak bisa ngomong, atlet sudah pasti (lebih bagus) atau mantan atlet sudah pasti juga lebih baik. Kita tidak bisa menjamin itu," kata Liliyana lagi.
"Jadi yang penting, dia memang pantas di posisinya dan memperhatikan atlet, memperhatikan prestasi olahraga, dan jangan lupa, (berani) memperjuangkan dana untuk men-support cabang-cabang olahraga yang ada di Indonesia," tandas dia.