Liputan6.com, Jakarta- Kabar mengejutkan datang dari ranah sepak bola Spanyol, khususnya Barcelona. Megabintang sepak bola, Lionel Messi, dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk terlibat aktif dalam pemilihan presiden Barcelona yang akan datang. Informasi ini mencuat dari laporan SER Catalunya, mengindikasikan potensi peran signifikan dari sang legenda di luar lapangan hijau.
Meskipun saat ini Messi berkarier di MLS, pengaruhnya di Camp Nou dan di kalangan para socios (anggota klub) tetap tak terbantahkan. Keterlibatannya dalam proses politik klub dapat mengubah dinamika persaingan secara drastis, terutama mengingat sejarah hubungannya dengan presiden petahana.
Pemilihan presiden Barcelona sendiri dijadwalkan akan berlangsung tahun depan, dengan Joan Laporta telah memastikan diri akan kembali maju. Namun, kehadiran Messi dalam arena ini bisa menjadi faktor penentu yang sangat dinantikan oleh para penggemar dan pengamat sepak bola.
Potensi Keterlibatan Lionel Messi
Menurut laporan terbaru dari SER Catalunya, Lionel Messi diperkirakan memiliki peran potensial dalam pemilihan presiden Barcelona yang akan datang. Sang mega bintang asal Argentina ini disebut telah dihubungi oleh beberapa kandidat, bukan dari kubu Joan Laporta, untuk mendapatkan dukungannya.
Messi, yang kini bermain di MLS, sedang mempertimbangkan opsi tersebut, meskipun belum ada keputusan resmi yang diambil. Dukungan dari ikon sebesar Messi dapat secara signifikan memengaruhi opini publik dan arah suara selama pemilihan, mengingat statusnya sebagai salah satu figur paling berpengaruh dalam sejarah klub.
Kandidat saingan Laporta berupaya memperkuat kampanye mereka dengan dukungan simbolis dari Messi. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Messi di hati para penggemar dan anggota klub, bahkan setelah kepergiannya dari Camp Nou pada tahun 2021.
Sejarah Hubungan Messi dan Joan Laporta
Hubungan antara Lionel Messi dan Joan Laporta memiliki sejarah panjang dan kompleks. Laporta adalah presiden yang paling dekat dengan Messi selama awal kariernya di Barcelona, termasuk saat Messi menembus tim utama. Namun, dinamika hubungan mereka berubah drastis setelah peristiwa pada tahun 2021.
Saat Laporta kembali memimpin Barcelona pada tahun 2021, ia memenangkan pemilihan dengan janji utama untuk mempertahankan Messi di klub. Kontrak baru bahkan sudah disepakati, namun sehari sebelum penandatanganan, Laporta membatalkan kesepakatan tersebut dengan alasan keuangan klub. Keputusan ini dianggap sebagai pengkhianatan oleh Messi dan keluarganya, yang menyebabkan hubungan keduanya retak dan tidak pernah pulih sepenuhnya.
Di bawah kepemimpinan Laporta, Barcelona memang telah meraih beberapa gelar seperti dua Piala Super Spanyol, dua Copa del Rey, dan dua trofi LaLiga. Namun, proyek renovasi Camp Nou yang masif dan kondisi finansial klub yang banyak dipertanyakan juga menjadi sorotan selama masa jabatannya.
Dinamika Pemilihan Presiden Barcelona Mendatang
Barcelona akan kembali menggelar pemilihan presiden pada tahun depan, dengan Joan Laporta telah memastikan diri akan maju lagi untuk periode keempatnya. Perlu dicatat bahwa Laporta sebelumnya pernah tidak menuntaskan periode keduanya akibat mosi tidak percaya, menambah kompleksitas peta politik klub.
Jika Messi benar-benar memutuskan untuk ikut campur, besar kemungkinan ia akan mendukung kandidat lain yang menantang Laporta. Nama-nama seperti Victor Font dan Joan Camprubi dikabarkan sedang mempersiapkan diri untuk menantang Laporta dalam pemilihan ini.
Bagi para rival Laporta, beredarnya kabar potensi keterlibatan Messi jelas memberikan keuntungan signifikan. Status Messi sebagai ikon terbesar dalam sejarah Barcelona membuat suaranya memiliki pengaruh besar di kalangan socios klub, berpotensi mengubah arah pemilihan secara fundamental.